Hari Kemerdekaan

7.9K 1K 331
                                    

"Teteh, nilainya belum dikirim ke Ayah ya? Ayah tunggu dari semalam loh?" ucap Yunho pada anak gadisnya yang sedang berkutat dengan laptop miliknya.

"Sebentarrr, Yah." seru Jihyun panik.

"Jelek yaa?" tanya Yunho masih tetap berdiri disebelah anaknya yang sedang duduk di karpet.

"NGGAK KOKKKK!" sahut Jihyun langsung.

Yunho lantas mengangguk, "Bagus kalau begitu, nanti kirim ke Ayah ya?"

Jihyun pun mengangguk kuat-kuat, "Siap bos, tenang aja!"

"Mau kemana, Yah?" tanya Mark yang sedaritadi duduk diam di sofa sambil memperhatikan pasangan Ayah-anak ini.

"Mau ke lapangan dulu, Mark. Udah ditunggu bapak-bapak lain," jawab Yunho sambil melirik jam ditangannya.

"Ayah ikut lomba???" seru Jihyun.

Yunho lantas mengangguk sambil tersenyum jumawa, "Harus itu,"

"Lomba apa, Yah???" tanya Mark antusias.

"Lomba lari dari kenyataan, Mark." jawab Yunho yang langsung membikin Mark tertawa geli.

Cih, dengan jokes khas bapak-bapak seperti itu aja Mark udah tertawa geli sambil menepuk bantal sofa yang dipeluknya. Nggak habis pikir Jihyun.

"Ck, yang bener ih, Ayah!" seru Jihyun sambil menatap Yunho.

"Bercanda, sayang. Ayah nggak tau mau lomba apa, ikutin aja semuanya. Syukur-syukur dapat hadiah."

"Pasti dapet, Yah. Kalau nggak dapet omelin aja tuh ketua panitianya!" kata Jihyun.

"Memang siapa ketua panitianya?" tanya Yunho.

"Haechan!"

"HAH?!" seru Mark dan Yunho.

"Nggak salah itu, yang?!" tanya Mark.

Jihyun mengedikkan bahunya, "Pak RT yang pilih, kita sih nurut aja."

"Loh, teteh juga panitia?" tanya Yunho.

Jihyun menggeleng tapi setelah itu mengangguk, "Dipaksa Haechan!"

"Waduh, kacau itu anaknya Pak Min Ho." ucap Yunho sambil terkekeh, "Ya udah, Ayah pergi dulu. Kalian jangan lupa kesana juga. Pintunya dikunci ya, teh!"

"Siap!"

Mark dan Jihyun pun menyempatkan diri untuk menyalimi Yunho sebelum si Ayah pamit dari rumah. Dan sekarang hanya tersisa mereka berdua di kediaman Keluarga Jung.

Kemana perginya anggota keluarga yang lain?

Yap, mereka semua udah di lapangan komplek lebih dulu dari pagi. Jihyun juga tadi sempat ke sana, tetapi harus pulang karena Yunho yang mengatakan kalau ada Mark di rumah.

Selain itu, Jihyun juga baru ingat kalau ia belum memberi tau hasil nilai semester ini pada Yunho. Yunho tetaplah Yunho. Seorang Ayah yang meskipun sibuk, tetap harus memperhatikan perkembangan anak-anaknya.

Sebenarnya ini adalah momen yang paling ditakutkan oleh anak-anak Yunho. Bukan takut karena diomeli, tapi takut kalau hasilnya mengecewakan. Jaemin beruntung nilainya bagus karena masih awal-awal perkuliahan. Sedangkan Jihyun udah panik sendiri takut hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi. Mengingat biaya perkuliahan Jihyun yang paling menguras gaji Yunho, membikin ia memiliki rasa tanggung jawab yang besar.

"Kamu nggak balik ke lapangan lagi? Haechan nggak nyariin emangnya?" tanya Mark sambil menatap Jihyun dari sofa.

"Ini udah selesai. Kamu mau ikut aku atau kita cabut aja?" tanya Jihyun sambil menutup laptop-nya.

The Jung's Family [J-Fams]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang