"Yi,"
"Ji,"
Kedua perempuan itu pun lantas terkekeh akibat ketidaksengajaan yang terjadi.
"Lo dulu," kata Yeji.
Jihyun menggeleng, "Lo dulu. Kayaknya lo udah nggak tahan. Gue merhatiin loh dari tadi,"
Yeji terkekeh mendengar ucapan Jihyun, "Kelihatan banget ya?"
Juhyun mengangguk, "Lo nggak biasa makan siomay sampe dua porsi gini. Tadinya gue kira lo laper karena belum makan seharian, tapi kayaknya ada yang lebih mengganggu dari laper?"
Yeji pun meletakkan sendoknya di piring, "Gue lagi pusing banget akhir-akhir ini sama kuliah, semua Ji, bukan tugas aja. Nggak tau ya, mungkin gue kurang piknik atau gimana makannya bisa sebegini pusingnya."
"Ditambah lagi itu si onta laut ngeselin banget belakangan ini."
"Haechan kenapa?" tanya Jihyun.
Yeji menggeleng sambil memainkan siomay yang tersisa di piring dengan sendok ditangannya, "Nggak ngerti. Mau gue bilang cemburu takut kepedean. Lo tau lah gue sama Haechan gimana..."
Jihyun mengangguk paham. Hubungan Yeji dan Haechan itu bisa dibilang hubungan tanpa status, tapi mereka berkomitmen untuk bersama. Selama ini Yeji dan Haechan memang kelihatannya seperti pasangan pada umumnya, yang membedakan hanya status aja.
Keduanya memang setuju dengan keputusan itu. Mereka cukup paham untuk menghargai perasaan masing-masing. Walau terkadang Yeji masih nggak paham akan sikap Haechan, itu semua nggak mengurangi rasa sayangnya pada lelaki itu.
"Emangnya ada apa? Kok lo sampe mikir kayak gitu?" tanya Jihyun.
"Belakangan ini dia jadi uring-uringan nggak jelas kalau ada cowok-cowok komen foto di Instagram gue. Gue udah bilang sebagian gue kenal, sebagian lagi gue nggak kenal siapa mereka. Haechan percaya, tapi ini ada satu nih yang bikin dia kayak kebakaran jenggot!" jelas Yeji sambil menusuk-nusuk siomaynya.
Jihyun mengernyit bingung, "Siapa?"
"Itu temen sekelas gue, Ji. Yang gue ceritain!!!" ucap Yeji gemas.
"Oh dia?!" seru Jihyun pelan.
Yeji pun mengangguk antusias, "Dia baik banget, Ji. Anaknya juga asik, nyambung gitu kalau ngobrol sama gue. Nggak mungkin gue ngejauhin dia tiba-tiba dengan alasan cowok gue cemburu sama lo, idih childish banget tau nggak! Gue udah bilang kalau kita cuma temen, tapi temen lo tuh kayaknya harus digetok dulu kepalanya biar paham!"
Emosi lagi kan.
Jihyun tersenyum pahit, "Samperin sana terus lo getok deh, kemarin waktu gue pulang dia nanyain lo terus. Padahal gue juga lagi pusing."
Sekarang gantian Yeji yang mendengarkan Jihyun cerita, "Apa? Kenapa? Lo kenapa?"
"Sama kasusnya kayak lo,"
Yeji seketika melotot kaget, "Seriusan?!?! Demi apa lo??? Gila... lo ribut ama Mark??? Kok... bisa..."
Jihyun terkekeh melihat eskpresi Yeji, "Jadi begini ya rasanya salah paham."
Yeji yang melihat sahabatnya tersenyum pahit pun langsung merangkul Jihyun erat sambil dielus lengannya.
Mungkin kalau kasus seperti ini terjadi sama Yeji dan Haechan, Yeji nggak akan sesedih ini melihat sahabat disampingnya ini. Tapi ini beda, Jihyun dan Mark adalah pasangan terlurus-lurus aja yang pernah Yeji tau.
Mark dengan sifat sabar dan mudah mengalah dan Jihyun dengan sifat pengertian walau terkadang cuek, tapi Yeji tau kalau deep down inside Jihyun sangat perhatian. Makannya ini Yeji kaget banget mereka ribut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanfictionLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19