Aku pamit, tapi aku kembali hehe..
***
"Makan, galau juga butuh tenaga." ucap Lia sambil menyodorkan nampan McD ke hadapan Jaemin.Jaemin tersenyum pahit, "Siapa yang galau? Gue baik-baik aja, Lia."
"Ck, mana ada orang baik-baik aja tapi kantung mata item begitu!" ledek Lia sambil menunjuk kantung mata Jaemin dengan kentang gorengnya.
"Efek begadang ini, tugas kan lagi banyak-banyaknya. " elak Jaemin.
Memang nggak sepenuhnya bohong sih, ngerjain tugas sambil ngegalauin hubungannya yang udah diujung tanduk.
"Kita sekelas ya bambang! Muka gue masih sama aja tuh, masih cantik." ucap Lia sambil mulai memisahkan kulit ayam untuk dimakan diakhir.
"Iyaa masih cantik iyaaa..." kata Jaemin sambil mengulurkan tangannya untuk mencomot kulit ayam milik Lia.
Plak!
"Mau ngapain lo?!" tanya Lia galak.
"Ambil kulit ayam..." cicit Jaemin, kemudian ia langsung tersadar atas kelakuannya, "Li, sorry... gue lupa kalau lo suka kulit ayam... nggak kayak--"
"Nggak kayak Minju maksudnya?" potong Lia tepat sasaran.
"Sorry, Li. Nggak maksud apa-apa--nih, kulit ayam gue buat lo aja." kata Jaemin kemudian memberikan kulit ayam miliknya kepada Lia.
Jujur, Lia bahagia. Banget.
Kulit ayam crispy tuh, kenikmatan hakiki setelah indomie rebus pake telor+cabe rawit.
Selama Lia hidup dan dekat dengan beberapa pria, baru kali ini ada yang rela memberikan kulit ayamnya untuk dirinya. Baru Jung Jaemin seorang. Jadi, wajar bukan kalau Lia bahagia meskipun di waktu yang salah?
"Jaem, besok udah ujian."
Jaemin mengangguk paham, "Inget kok, tenang aja."
"Jangan keseringan begadang, apa lagi sampe sakit dan berujung lo nggak ikut ujian. Belajar secukupnya aja, kayak gue hehe..." kata Lia sambil sibuk dengan makannya.
Jaemin yang mendengar ucapan Lia hanya bisa terdiam memperhatikan dan setelah itu mengangguk paham.
"Kalau bisa masalahnya diselesain dulu--ini gue bukan ikut campur ya, cuma kasih saran aja supaya lo lega dan nggak kepikiran. Nanti kan belajarnya juga jadi enak, Jaem." jelas Lia yang diakhiri dengan senyuman.
Jaemin lantas mengangguk sambil tersenyum manis, "Iya Lia baweelll, makasih yaaa atas sarannya."
"Yoi, sama-sama."
Dan selanjutnya mereka berdua pun sibuk dengan makannya masing-masing. Nggak lupa mereka juga membahas seputar perkuliahan dan materi-materi yang akan keluar diujian akhir nanti.
Jujur, Jaemin sedang berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Mengingat Jaemin udah berjanji untuk mendapatkan nilai yang bagus pada teteh, juga dengan Ayah dan Bunda.
Meskipun begitu, Jaemin tetap nggak bisa mengabaikan fakta kalau hubungannya dengan Minju sedang tidak baik-baik aja.
Kalau kalian penasaran ada apa dengan pasangan ini, akan ku beri tau. Jadi, semua itu berawal semenjak kejadian ulang tahun Minju yang berakhir sangat mengecewakan untuk Jaemin.
Setelah kejadian itu Minju bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, ya karena memang ia tidak tau apa-apa. Tetapi nggak dengan Jaemin yang masih memendam kekecewaan dan merasa kesal dengan sikap acuh Minju. Padahal Jaemin berharap kalau keesokkan harinya Minju akan memohon diucapkan selamat ulang tahun padanya, tetapi yang ia dapat hanya tumpukan pesan penuh kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanfictionLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19