Flashback

7.9K 974 362
                                    

"Dimana?"

Pertanyaan itu keluar begitu aja dari mulut Jeno tanpa basa-basi sedikitpun.

"Di luar.... kenapa?"

Jeno lantas tersenyum pahit, "Ternyata bener kamu,"

"Jen--" 

"Aku kira aku salah liat," potong Jeno.

Jeno bisa liat dari kejauhan perempuan cantik yang kini sedang duduk mulai menatap kesekelilingnya, berusaha untuk mencari keberadaannya.

"Kita bicarain ini nanti, take your time."

"Jen--"

Dan sambungan telpon pun langsung Jeno putuskan sepihak.

"Cabut, Mark. Males gue disini." kata Jeno sambil berjalan mendahului Mark yang kini sedang memesan kopi.

Melihat ekspresi sahabatnya itu sangat tidak enak, Mark pun langsung bergegas membayar dan menyusul Jeno yang udah lebih dulu berjalan meninggalkan tempat tadi.

"Wait--what happened, bro?!" tanya Mark sambil menyentuh pundak Jeno agar berbalik menatap dirinya.

Sekarang mereka udah berada di luar gedung. Jeno berjalan sangat cepat seperti orang yang sedang dikejar anjing, membikin Mark jadi penasaran kenapa tiba-tiba mood sahabatnya ini berubah.

Nggak Jeno, nggak kembarannya. Sama-sama hobi bikin Mark mikir.

Jeno menghela napasnya kasar sambil menatap ke sembarang arah, "Ada Siyeon,"

"Hah??"

"--sama cowok,"

Perkataan Jeno lantas membuat Mark terdiam seribu bahasa. Mark bisa lihat wajah kusut sahabatnya ini. Jujur, Mark cukup terkejut mengingat yang ia tau hubungan keduanya bisa dibilang jauh dari masalah-masalah berat. Berbeda dengan hubungan bersama Jihyun. Maka dari itu, mendengar ucapan Jeno barusan Mark hanya bisa terdiam kemudian mengulurkan tangannya untuk merangkul Jeno.

"Duduk dulu," kata Mark sambil menyuruh Jeno duduk di salah satu kursi taman kampus mereka.

Tempat ini bisa dibilang cukup asri karena terdapat banyak pohon besar dan danau yang berada di depan mereka dan membikin suasana menjadi lebih tenang.

"Cerita kalau lo mau cerita, gue nggak maksa." kata Mark sambil memberikan segelas kopi pada Jeno. Mark memang membeli dua.

Jeno masih terdiam kemudian meneguk kopi ditangannya sambil menatap danau dihadapannya.

"Mark,"

"Apa?"

"Gimana perasaan lo... waktu tau kembaran gue jalan dengan cowok lain dibelakang lo?" tanya Jeno sambil menatap Mark disebelahnya.

Mark lantas tersenyum pahit, "Sedih? Kecewa? Marah? Kurang lebih sih begitu. Tapi gue nggak bisa marah sama dia, sekalipun itu jelas salahnya."

Jeno lantas tersenyum, "Setelah gue pikir-pikir, Haechan nggak salah ganti nama grup jadi kita semua bucin."

Mark lantas terkekeh pelan, "Itu juga salah satu alasan gue nggak pernah protes,"

"Sekarang gue tau, kenapa lo bisa sesedih itu. Karena sekarang gue lagi mengalaminya." kata Jeno sambil menunduk menatap rumput-rumput.

"Siyeon, Jen?"

Jeno pun mengangguk, "Tadi gue liat dia lagi ngobrol asik banget sama cowok--gue tau cowok itu, Siyeon udah pernah bilang kalau mereka cuma teman. Tapi nggak tau kenapa, gue nggak suka aja liatnya."

The Jung's Family [J-Fams]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang