"AW!!"
Jihyun berteriak meluapkan rasa sakit dikaki kirinya yang tertimpa motor mas driver. Bukan cuma Jihyun, mas Daniel pun juga tertimpa oleh motornya sendiri.
Dengan sigap orang-orang disekitar yang melihat kejadian pun datang menghampiri dan membantu mengangkat motor N-max yang bisa dikatakan tidak kecil ini.
Jihyun rasanya ingin menangis saat itu juga tapi rasanya sulit sekali, padahal ia yakin matanya sudah berkaca-kaca.
Jihyun dan mas driver dibantu untuk berdiri oleh warga sekitar. Tapi saat giliran Jihyun, ia langsung mengerang kesakitan.
"Argh!"
"Ya ampun neng, ini lututnya berdarah!" ucap salah satu warga sambil meneliti kaki Jihyun.
"Ya Tuhan! Kamu nggak apa-apa, nak?" ucap seorang ibu-ibu yang muncul dari kerumunan.
"Ck, berdarah gini ya kali bu nggak apa-apa!" sungut seorang bapak-bapak yang membantu Jihyun berjalan menjuhi kerumunan.
"Masukin ke mobil saya aja pak! Saya akan tanggungjawab," ucap Ibu-ibu tadi. Sebenarnya ibu ini belum terlalu tua untuk dipanggil ibu-ibu, soalnya masih cantik sih.
Ibu-ibu tadi mengikuti dari belakang. Kemudian membantu Jihyun masuk ke dalam mobilnya.
Jangan lupa mas Daniel juga diajak, dia duduk didepan bareng si ibu tadi.
"Saya mohon maaf atas kesalahan saya, saya sadar ini salah saya." ucap si Ibu saat Jihyun keluar dari ruang dokter usai diperban kakinya.
"Nggak apa-apa bu," ucap Jihyun menenangkan si ibu yang sedari tadi meminta maaf.
Si ibu sudah mau nangis aja rasanya, "Maaf ya nak, ibu baru belajar mobil jadi masih sedikit kagok,"
Pantes.
Jihyun tersenyum memaklumi, "Iya bu, nggak apa-apa kok,"
Padahal mah pas diperban nangis kejer.
Abis Jihyun juga nggak tega, jadi keinget Yoona. Dulu Yoona juga pernah nabrak pas baru-baru bisa bawa mobil. Bedanya, Yoona nabrak kucing bukan nabrak orang. Tapi tetep aja kucingnya mati sampai Yoona nangis seharian penuh dan trauma bawa mobil sampai akhirnya baru mau bawa mobil lagi.
"Kamu mau langsung pulang atau kita pergi makan dulu? Kamu belum makan kan?" tanya si ibu yang sampai saat ini belum Jihyun ketahui namanya.
"Makasih bu, tapi saya mau langsung pulang aja," ucap Jihyun
Sudah nggak sabar mau nangis ya, Ji?
"Ya sudah, saya antar ya,"
"Iya bu," ucap Jihyun kemudian berjalan dengan perlahan dibantu si ibu menuju mobilnya.
Yang nanya mas Daniel kemana, orangnya sudah pulang tadi setelah minta maaf sama Jihyun, katanya mau ngojek lagi. Padahal dia juga tertimpa motor tapi kenapa dia kayak baik-baik aja. Itu yang Jihyun pikirkan daritadi.
Sesampainya di rumah, Jihyun langsung turun dibantu oleh ibu Sunny--akhirnya Jihyun tau namanya.
"Ya ampun gusti!!! Teteh kenapa???" ucap Lela--salah satu pekerja dirumah keluarga Jung.
"Nggak apa-apa mbak, bantuin teteh dong," Dengan cekatan Lela memapah Jihyun ke ruang tamu sambil membawa tas milik majikannya itu.
"Ibu mau minum apa?" tanya Jihyun kepada Sunny.
"Nggak usah nak. Orang tuamu ada?" tanya Sunny
Jihyun melirik Lela, "Ah.. ibu sama bapak belum pulang," Sunny mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanfictionLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19