Memang benar ya kata orang-orang kalau penyesalan itu selalu datang diakhir, karena kalau datang diawal itu namanya pendaftaran. Andai Jihyun bisa memutar waktu, ia pasti akan melakukannya tanpa pikir dua kali.
Semenjak perdebatan Renjun dengan Jihyun pada malam dimana kebohongannya terbongkar, Renjun memutuskan untuk mendiamkan Jihyun beberapa hari ini. Terhitung udah lima hari Renjun mendiamkan Jihyun.
Jihyun selalu berusaha untuk menghubungi Renjun tapi sepertinya sahabatnya itu nggak berminat untuk menjawab sekalipun.
Renjun Galak
Renjun...
(Read)Renjun maafin gue...
(Read)Renjun udahan dong marahnya
(Read)Renjun hari ini gue nggak bawa motor, boleh bareng nggak?
(Read)Renjun ada titipan dari nenek
(Read)Gue titip ke Yeonjun ya
(Read)Ren, udah mau tiga hari
Nggak baik berantem lebih dari tiga hari
(Read)Ren gue sakit, lo nggak mau jenguk?
(Read)Koko...
(Read)Ren udah lebih dari tiga hari
(Read)Seenggaknya lo bales gue walaupun lo masih marah
(Read)
Jihyun nggak bohong soal dia sakit, karena udah dua hari ini ia tidak masuk kuliah akibat terserang demam. Selain akibat dari kehujanan, dokter bilang Jihyun harus banyak istirahat. Dokter bahkan tau kalau dirinya sedang banyak pikiran. Jihyun nggak tau itu dokter atau cenayang."Teteh, makan dulu ya? Nenek yang suapin," ucap Nenek Im sambil mengarahkan sesendok bubur pada Jihyun.
Jihyun menggeleng, "Teteh nggak laper, Nek."
"Loh, kan belum makan seharian? Ayo dicoba dulu buburnya--"
"Nek," panggil Jihyun.
"Iya, neng geulis?"
Jihyun mendongak menatap Nenek Im, "Maafin teteh ya Nek udah bohong sama Nenek. Teteh tau bohong itu nggak bener, teteh janji nggak akan bohong lagi sama Nenek."
Nenek Im lantas meletakkan mangkuk berisi bubur tersebut diatas meja kemudian mengelus kepala Jihyun lembut, "Nggak apa-apa, sayang. Nenek ngerti kenapa teteh begitu. Tapi Nenek pesan untuk kedepannya teteh jujur aja apa adanya, Nenek nggak akan larang selama itu bukan hal negatif dan teteh masih taat peraturan yang udah kita buat."
"Janji, besok-besok teteh nggak akan begitu lagi."
Nenek Im pun tersenyum kecil, "Ya udah, sekarang ayo dimakan buburnya. Teteh nggak mau kan Nenek telpon Bunda?"
Jihyun lantas menggeleng, "Jangan dong Nek... Bunda pasti langsung kesini..."
Dari awal Jihyun sakit ia udah berpesan agar Nenek Im tidak bilang pada keluarganya di Jakarta. Terutama Bunda, karena Jihyun tau Bunda pasti akan langsung kesini dan lebih buruknya lagi satu keluarga bisa ikut semua. Jihyun nggak mau itu terjadi, bisa makin pusing kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanfictionLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19