Ujian nasional memang menegangkan, tapi setelah Jihyun telusuri ternyata ujian masuk perguruan tinggi dua kali lipat lebih menegangkan.
Hari itu Jihyun beserta Jeno diantar Yunho dan Yoona ke tempat ujian, kebetulan banget mereka dapat tempat ujian yang sama walaupun ruangannya berbeda. Ya masa sama mulu? Mentang-mentang kembar!
Bisa dibayangkan, ujian nasional aja Yoona udah mules nggak karuan, apalagi ini?
Yunho juga yang tadinya kalem-kalem aja begitu selesai nganter langsung dag dig dug sendiri. Ditambah lagi dengan muka kusut Jihyun dan Jeno begitu sampai rumah, udah deh Yoona makin mules aja.
Walaupun kejadian itu udah lewat tetep aja kalau diingat-ingat bikin Yoona mules lagi. Dan sepertinya kejadian itu pun terulang kembali. Entah udah berapa kali Yoona bolak balik kamar mandi hari ini. Yang mau kuliah siapa, yang mules siapa.
"Teteh,"
"Teh, denger bunda ya!"
"Pokoknya kalau udah pengumuman langsung dilihat, oke? Bunda capek banget bolak-balik kamar mandi--teh, ini bundanya lagi ngomong loh??"
"Teh!"
"Nda!"
"APAA?? Astagfirullah teh, kamu ih!" seru Yoona sambil memukul lengan Jihyun.
"Kok teteh dipukul sih??" sungut Jihyun sambil mengelus lengannya.
"Kamu bikin bunda kaget!"
"Ya abisan bunda ngomong mulu, nggak ngerti banget anaknya lagi ketakutan!" kata Jihyun sambil rebahan dilantai kamarnya.
"Teh, bunda ngerti. Teteh tenang aja semua udah ada jalannya kok, " kata Yoona mencoba menenangkan anaknya.
"Ayah--"
"Ayah kenapa?"
"Ayah... masih ngambek ya sama teteh?" tanya Jihyun.
"Kata siapa ayah ngambek?" tanya Yoona sambil ikut rebahan disamping Jihyun.
"Terus kalau bukan ngambek apa? Marah?"
Yoona menggelengkan kepalanya, "Nggak juga tuh."
"Tapi kok teteh ngerasa jadi awkward gini sih sama ayah? Ini tuh semenjak ayah tau teteh mau kuliah dimana semuanya jadi pada ngambek sama teteh!" ucap Jihyun.
Yoona menatap anak perempuan semata wayangnya dengan seksama, "Teh, mau denger rahasia nggak?"
Jihyun menoleh, "Apa?"
"Waktu selesai nganter kamu sama abang Jeno ujian, ayah sampai rumah langsung masuk kamar loh bukannya pergi ke kantor. Terus waktu bunda tanya kenapa, mau tau nggak jawabannya apa?"
Jihyun bergumam, "...apa?"
"Nggak tenang, katanya." kata Yoona sambil tersenyum manis.
Mendengar ucapan Yoona barusan, Jihyun rasanya mau berubah jadi jelly saat itu juga.
"....kenapa nggak jemput?"
"Ck, kamu kayak nggak tau ayah aja. Gengsinya minta ampun deh!" seru Yoona dengan wajah jengkelnya.
"Kan bisa sama bunda?"
"Bunda sengaja nggak ngajak duluan biar ayah kamu inisiatif, tapi namanya juga gengsi, susah." ucapan Yoona sukses membuat anak perempuan semata wayangnya terkekeh pelan.
Mereka berdua pun masih asik mengobrol sambil saling curhat satu sama lain. Sampai tiba-tiba gedoran dipintu yang bisa dibilang nggak ada sopan santunnya sama sekali menghentikan percakapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanficLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19