Gula Campur Bawang

7.8K 983 491
                                    

"Teh, keluar yaahh?? Sebentaaarrr ajaaaa? Mau yaahh??" bujuk Teh Ica yang sedaritadi berdiri disebelah Jihyun yang sedang sibuk dengan laptop-nya.

Sumpah, Jihyun lagi banyak tugas banget. Dan lagi nggak mau diganggu sebenarnya.

"Teh Ica,"

Mata Teh Ica seketika berbinar, "Iyah?"

"Teteh lagi banyak tugas--"

"Nenek cuma minta keluar sebentar aja kok, temen-temennya nenek pada nanyain teteh. Habis itu teteh masuk lagi ke kamar juga nggak apa-apa." jelas Teh Ica.

"Tapi di luar rame banget kan!" 

"Nggak rame banget kok, rame aja." sahut Teh Ica.

Jihyun lantas mendelik, "Teteh nggak ada kerudung???"

"TEH ICA PINJEMIN!" seru Teh Ica bersemangat. 

Jihyun terdiam beberapa saat, sampai akhirnya ia menyerah dah mengangguk. Teh Ica pun langsung kabur dari kamarnya dan kembali dengan sehelai kerudung berwarna merah muda lengkap dengan dalaman kerudungnya.

Jihyun pun langsung disuruh untuk mengganti pakaiannya dengan lengan panjang dan lebih sopan oleh Teh Ica. Beruntunglah Jihyun masih punya pakaian yang pantas digunakan dipengajian.

"Teh, perasaan baru bulan kemarin deh pengajiannya di rumah nenek?" tanya Jihyun pelan.

"Pengajian disini tuh rajin teh, setiap minggu mereka bikin undian siapa yang rumahnya nanti dijadiin tempat pengajian." kata Teh Ica sambil sibuk memakaikan Jihyun kerudung.

"Lagi pula nih ya, pengajian di rumah nenek itu udah beberapa bulan yang lalu tau! Waktu teteh lagi pulang ke Jakarta!" sambung Teh Ica.

Ya memang sih, setiap ada pengajian di rumah nenek, Jihyun tuh jarang ada di rumah. Kalau nggak lagi di Jakarta ya lagi ada kegiatan di luar rumah. Ini adalah kedua kalinya Jihyun ikut pengajian di rumah sang nenek.

"Masa sih? Perasaan baru kemarin..." cicit Jihyun.

"Oke, udah selesai! Mashaallah meni geulis pisan ih! Foto dulu atuh!" seru Teh Ica senang. Cantik banget cucu majikannya.

"Nanti ajalah, ayo keluar dulu." kata Jihyun sambil berdiri dari kursi riasnya.

Cantik juga gue pake kerudung...

Begitu keluar dari kamar, Jihyun langsung disambut oleh Nenek Im beserta kawan-kawannya yang hari ini memakai baju seragam berwarna ungu dari ujung kepala sampai ujung kaki (kaus kaki).

"Mashaallah... geulis pisan ini cucumu..."

"Ya Allah si eneng, makin hari makin geulis aja!"

"Ini si geulis udah ada yang punya belum? Kalau belum mau Ibu kenalkan ke anak Ibu, siapa tau jodoh kitu..." seru seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik di mata Jihyun.

Seruang tamu seketika ramai dengan suara tawa karena semua ibu saling menimpali ucapan dan memberikan pujian pada cucu Nenek Im itu.

"Haduh hampura nya, ini si geulis udah ada yang punya. Udah sold out kalau kata anak jaman sekarang mah," ucap Nenek Im tersenyum bahagia sambil mengelus punggung Jihyun.

"Waduh... nggak jadi dikenalkan dong, teh?" tanya Ibu lainnya pada Ibu yang tadi berkata ingin mengenalkan dirinya pada sang anak.

"Selama jalur kuning belum melengkung harusnya masih bisa ya, geulis?" jawab si Ibu sambil menoleh pada Jihyun.

The Jung's Family [J-Fams]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang