Teteh Kenapa?

6.7K 933 165
                                    

Semenjak hari dimana si teteh pulang ke rumah, suasana di rumah bisa dibilang 'sedikit menegangkan' padahal harusnya nggak perlu sebegitunya.

Jeno yang tau apa yang sedang terjadi pun selalu menjadi incaran para anggota keluarga setiap harinya. Dari Yunho sampai Jaemin, nggak ada yang nggak penasaran sebenarnya si teteh kenapa nggak mau keluar kamar beberapa hari ini. Jeno lupa udah berapa hari si teteh nggak keluar kamar, semingguan mungkin?

Jihyun keluar kamar kalau makan aja, sisanya ya di kamar. Meskipun kamarnya terkadang nggak dikunci, tapi tetap aja nggak ada yang berani mengganggu Jihyun kalau nggak terlalu penting.

Saat hari dimana Jeno bersama Haechan dan Renjun mampir ke rumah Mark. Sahabatnya itu sama mengenaskan dengan kembarannya. Mata mereka sama-sama sembab dan bengkak. Jeno yakin itu efek samping dari menangis beberapa hari.

Kalau Jihyun sedih, Jeno otomatis jadi ikutan sedih. Kalau Jihyun menangis, Jeno otomatis mau ikutan menangis juga. Jeno berterima kasih pada Renjun karena berkat dirinya si teteh jadi mulai lebih sering keluar kamar selain waktu makan.

Tengah malam ini Jeno berniat untuk mengajak Jihyun makan mie rebus bareng, jadi Jeno memutuskan untuk memasak mienya terlebih dahulu baru setelah itu memanggil Jihyun turun. Tapi begitu Jeno membuka pintu kamar Jihyun ternyata orangnya nggak ada didalam.

Jeno lantas panik dong, turunnya aja Jeno nggak lihat kenapa bisa nggak ada di kamar?

Jeno lantas menelpon Jihyun, tapi ternyata ponselnya ada di meja belajar. Tadinya Jeno ingin membangunkan orang rumah yang udah pada tidur, tapi Jeno lantas berpikir kalau Jihyun mungkin hanya keluar sebentar karena itu ia nggak membawa ponselnya.

Jeno menunggu Jihyun di depan teras sambil harap-harap cemas, karena jam udah menunjukkan pukul setengah satu malam. Jaemin dan Jaehyun juga tumben banget udah tidur, padahal biasanya masih seger banget mata mereka.

Kriett...

Jeno lantas langsung berdiri begitu melihat sosok yang memasuki gerbang rumahnya.

"Teh!"

"Hah?" ucap Jihyun sambil berjalan mendekati kembarannya.

Jeno langsung menggiring Jihyun masuk ke dalam dan nggak lupa sebelumnya ia mengunci gerbang dan pintu masuk.

"Teteh dari mana?! Malem-malem keluar sendirian nggak bawa handphone!" omel Jeno sambil mendudukkan Jihyun dikursi makan.

Jihyun lantas mengangkat plastik yang ditangannya, "Jajan,"

Jeno pun mengusap wajahnya kasar, "Lain kali handphone jangan lupa dibawa. Kalau ada apa-apa biar bisa minta tolong, ngerti?"

Jihyun pun mengangguk paham kemudian berdiri dari duduknya.

"Eehh mau kemana?" tanya Jeno.

"Balik ke kamar lah?" ucap Jihyun.

Jeno menggeleng kemudian kembali mendudukkan Jihyun dikursi dengan ia disebelahnya, "Duduk, kita makan bareng."

"Bang--"

"Abang udah masak untuk kita berdua, kalau teteh nggak mau seenggaknya temenin abang makan aja." kata Jeno sambil menggeser semangkuk mie rebus pada Jihyun.

Jihyun awalnya hanya diam melihat Jeno yang lahap banget makan mienya sambil meneguk sekaleng soda yang ia beli tadi di mini market depan komplek.

"Abang mau dong," kata Jeno sambil menunjuk kaleng soda yang Jihyun minum.

Jihyun pun memberikan dengan cuma-cuma, lagi pula ia membeli cukup banyak karena memang ia berniat untuk pesta soda malam ini. Maunya sih pesta beer, tapi Jihyun masih ingat kalau ada Yunho yang siap mencoret namanya dari Kartu Keluarga kapan pun Yunho mau.

The Jung's Family [J-Fams]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang