"Elang sedang mengurus semuanya." ucap Perwira Raksa tiba-tiba. Setelah acara temu kangen dengan kedua cicitnya. Pria tua itu terlihat beberapa kali menghela napas berat sambil memandang kosong ke langit-langit kamar perawatannya. Entahlah, dia menghela napas karena napasnya yang mulai memberat akibat pengaruh sakitnya, atau karena banyaknya beban pikiran yang bergelayutan di kepalanya.
Tahu jika mungkin pembicaraan ini harusnya antara ayah dan anak saja, Hanin membawa anak-anak sedikit menjauh. Mentari bersikap tenang jika sedang menonton televisi, tapi Bintang yang akhir-akhir ini banyak bermain di luar, mulai bosan jika hanya dihadapkan dengan tayangan televisi.
"Mentari...Adikmu ingin bermain di luar, tidak apa-apa kan jika kamu menonton sendirian?" tanya Hanin dengan bahasa isyarat pada Mentari.
"Jangan kemana-mana, tetap disini, jika kamu menginginkan sesuatu mintalah tolong pada orang dewasa yang di sana." ucap Hanin lagi masih menggunakan bahasa isyarat.
"Aku dan Bintang akan turun ke bawah untuk membeli makanan, Titip Mentari yah." ucap Hanin dari tempatnya berdiri pada Narendra yang terlihat sedang bicara serius dengan Perwira Raksa. Acara pamitan seperti itu satu-satunya yang Hanin pikirkan karena jika mendekat takut mengganggu perbincangan antara ayah dan anak itu.
"Okay, Hati-hati, sekalian beli makan untuk makan siang saja." ucap Narendra tanpa menunjukan diri ke hadapan Hanin.
Setelah berpamitan sekali lagi pada Mentari, Hanin menuntun Bintang keluar dari ruang perawatan Perwira Raksa. Bintang masihlah anak-anak, dia belum benar-benar mengerti keadaan sekelilingnya. Pria kecil itu berjalan sambil loncat-loncat seperti di rumah saat Hanin menuntun tangannya untuk berjalan-jalan.
Gedung perawatan VVIP tempat perwatan Perwira Raksa memungkinkan untuk Hanin membeli makanan dengan mudah. Tidak banyak yang mengantri disini, malah terkesan sangat sepi. Ada sekitar 1 jam lebih sebelum jam makan siang tiba. Hanin memutuskan membeli cemilan untuk Bintang dan mengajak anak-anak itu jalan-jalan terlebih dahulu. Cara paling efektif untuk membuat anak tenang adalah membiarkan mereka beraktifitas hingga mereka lelah dan mengantuk.
Tidak banyak orang di taman rumah sakit itu, terhitung hanya 4 sampai 5 orang saja yang berada di tempat itu selain Hanin dan Bintang. Seperti biasa, sepanjang perjalanan pria kecil itu terus bertanya ini itu pada Hanin. Apapun yang dilihat matanya ditanyakan pada Hanin. Ah, sepertinya Bintang terlalu lama terkurung di rumah hingga anak itu begitu antusias ketika berada di tempat lain selain rumah.
"Kak Hanin..." panggil seseorang membuat Hanin menghentikan langkahnya. Seorang wanita berseragam perawat rumah sakit berada di hadapannya dan menatap bergantian padanya dan Bintang.
"Ini benar kak Hanin kan?" Tanya orang itu lagi memastikan dia tidak salah orang.
"Ah iya, saya Hanin." Jawab Hanin, dia tidak ingat siapa orang yang berdiri dihadapannya sekarang. Lama bekerja yang berhadapan langsung dengan banyak orang, membuat Hanin kadang tidak mengingat semua orang yang pernah di temuinya.
"Aku Hera kak, temannya Hana dulu saat sekolah di SMA." Ucap orang itu memperkenalkan diri karena tahu lawan bicaranya sepertinya tidak mengenalinya.
Hanin tersenyum sopan membalas perkenalan diri wanita itu. Hanin tidak banyak mengenal teman Hana, atau mungkin sebenarnya dia tidak mengenal satupun teman Hana. Saat Hana SMA, Hanin sedang sibuk-sibuknya bekerja dan jarang pulang ke rumah. Pernah beberapa kali Hana memperkenalkan temannya saat Hanin pulang tugas. Karena lelah dia hanya menanggapi perkenalan teman Hana sekilas, tanpa niat mengingat-ingatnya.
"Kita pernah bertemu beberapa kali saat Hana masih sekolah." Ucap wanita bernama Hera itu, memastikan Hanin mengingatnya.
"Bisa bicara sebentar?" Pinta wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me?
Misterio / Suspenso"Rintihan kesakitan itu terdengar nyata ditelingaku. Tatapan kosong dari anak perempuan yang meringkuk dalam ruangan itu benar-benar menghantui malam-malamku." Hanindiya Almira tidak tahu kenapa mimpinya akhir-akhir ini selalu sama. Parahnya mimpi b...