Bab 57

14.8K 2.1K 91
                                    

Hanin dan Narendra mendiskusikan apa yang Mentari lakukan pada Bintang. Meskipun mereka memang tidak melihat Mentari melakukannya secara langsung, tapi dari keadaan sekeliling yang tidak ada siapapun selain kedua anak itu, sudah dapat dipastikan Mentarilah pelakunya. Dari bagaimana Mentari bereaksi sangat biasa saja meskipun sudah melakukan kesalahan dan membuat adiknya menangis, dipastikan anak itu merasa apa yang dia lakukan bukanlah sebuah kesalahan menurutnya. Anak-anak yang tidak merasa bersalah meskipun sudah membuat kesalahan dipastikan anak-anak itu sudah terbiasa dengan kekerasan.

Narendra yang tahu jika rumah tangga Arka dan Hana memang diwarnai oleh kekerasan dalam rumah tangga dan mungkin anak-anak menyaksikannya, hanya bisa menghela napas. Pria itu mencoba memaklumi tindakan Mentari dan berusaha mencari jalan keluar untuk memperbaiki anak itu. Mentari belum sembuh dari trauma yang ditinggalkan Karena pelecehan dan kekerasan yang dia alami. Mengetahui tindakannya hari ini,Narendra menyadari jauh sebelum itu anak itu juga sudah mengalami kerusakan karena orangtuanya sendiri. Dan kini menjadi tugasnya untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak itu agar kehidupan anak-anak lebih baik.

Hanin mengingat saat Mentari menjalani visum tempo hari, selain luka-luka yang disebabkan oleh pelecehan dan kekerasan seksual yang dialaminya, anak itu juga memiliki luka-luka lain yang sudah memudar dalam tubuhnya. Saat itu, Hanin berpikir mungkin Mentari dalam waktu lama mengalami semua penyiksaan itu. Sekarang, dia berpikir mungkinkah Hana dan Arka juga melakukan kekerasan pada putri mereka. Lagi, Hanin hanya bisa menghela napas mengingat dia tidak tahu apapun tentang apa yang terjadi pada adiknya. Rasa sesal karena dia bertindak begitu tidak peduli akan adiknya dan kehidupan sang adik menggerogoti hatinya.

Hana dan Arka hanyalah anak berusia 17 tahun ketika mereka menjadi orangtua dari Mentari. Keadaan mental mereka yang belum stabil, diungsikan di luar negeri oleh keluarganya dan keadaan anak berkebutuhan khusus yang menjadi tanggung jawab mereka. Setelah semua kemarahan dan kekesalan akan apa yang Hana lakukan di masa lalu Hanin baru menyadari betapa malanganya hidup sang adik. Fakta kecelakaan Hana dan Arka yang mungkin di manipulasi oleh Arini, membuat Hanin merasa hidup adik yang disayanginya saat kecil itu begitu malang.

Kemalangan hidup yang dialaminya rasanya tidak seberapa dengan kemalangan yang Hana alami semasa hidupnya. Dia hanya kehilangan Kenan, tapi dia sudah merasa hidupnya runtuh saat itu juga. Sedangkan Hana, dia kehilangan masa depannya karena kesalahan masa remajanya. Hanin masih lebih beruntung karena dia memiliki Jo yang ada disisinya, menamaninya saat terpuruk meskipun orangtuanya sudah pergi sebelum kejadian itu. Tapi, Hana melalui semuanya sendiri dengan Arka yang mungkin memiliki luka sama besarnya dengan Hana.

Hanin sempat mengintip tulisan Mentari tadi, sepenggal kalimat yang berbunyi 'anak yang mengganggu harus dihukum', membuat Hanin semakin yakin, betapa akrabnya Mentari dengan kekerasan. Ibunya bukanlah wanita yang ringan tangan, sekalipun ayah mereka bukan pria bertanggung jawab, ayah juga bukan pria yang memakai hukuman fisik pada keluarganya. Hanin tidak tahu bagaimana perasaan anak-anak yang dibesarkan dengan kekerasaan seperti apa yang Mentari alami saat dibesarkan oleh orangtuanya sendiri.

"Kita memiliki banyak hal yang harus di selesaikan menyangkut anak-anak, terutama Mentari." Ucap Narendra.

"Iya, banyak hal yang harus kita pelajari untuk membuat anak itu hidup dengan normal seperti anak pada umumnya." Ucap Hanin menimpali.

"Ah. Iya aku lupa memberitahumu." Ucap Narendra tiba-tiba. Sejenak pria itu terlihat ragu untuk bicara.

"Apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya?" Tanya Hanin karena Narendra tak kunjung bicara.

"Tentang pengasuh Bintang, wanita muda itu ditemukan meninggal diperbatasan Batam dan Singapura. Menurut hasil outopsi katanya, kemungkinan gadis muda itu dibunuh, tapi kasusnya masih diteliti. Kepolisian Singapura menghubungiku karena kita pernah mengajukan pencarian pada wanita itu."

Can You Hear Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang