Bab 8

15.9K 2.4K 31
                                    

Keramaian bendara Changi kembali menyambut Hanin. Wanita awal 30an itu mengeratkan pegangannya pada tali sling bag yang dikenakannya. Setelah udara Singapura kembali memenuhi paru-parunya, barulah Hanin menyadari hal gila yang sedang dia lakukan saat ini. Bagaimana tidak gila, bisa-bisanya karena mimpi buruknya yang semakin parah ditambah ingatan masa lalu tentang Kenan yang kembali menganggu ingatannya, dia berani mengambil keputusan untuk mengikuti orang asing.

Kenan Abraham memang pernah sangat mempengaruhi hidupnya. Bahkan pria itu juga pernah berhasil membuatnya menyerah akan kebahagiaannya. Lebih dari 5 tahun berlalu, dia tidak menyangka hanya karena melihat foto pria itu, semua mimpi buruk yang ingin dia lupakan kembali lagi. Bayangkan betapa beratnya malam-malam yang dilalui Hanin dengan mimpi buruk dimasa lalu juga mimpi buruk melihat kesakitan anak berwajah mirip adiknya yang sudah meninggal yang tidak pernah absen mengisi tidur malamnya.

Sebenarnya bukan hanya karena mimpi-mimpi itu saja,  selebihnya Jo lah yang ikut berperan dalam keikutsertaannya mencari anak-anak Hana bersama pria yang tidak dikenalnya. Karena tipuan pria setengah matang itulah, dia akhirnya berada disini sekarang padahal dua hari lalu saat pria asing itu memawarinya dia menolak untuk ikut membantu.

"Lumayan jalan-jalan ke Singapura bareng cowok cucok. Sambil menyelam minum air dong Haninku sayang. Siapa tahu setelah anak-anak Hana ditemukan, si cucok juga ditakdirkan menjadi jodoh kiriman buat lo. Selagi ada kesempatan kenapa gak lo ambil." Itulah kalimat yang dibisikan Jo ketika mengantarkan Hanin ke Bandara tadi, setelah perpisahan mengharu biru dengan bumbu alay ala Jo.

Alexis Narendra, hanya nama pria itu yang Hanin kenal juga pekerjaannya sebagai dokter kandungannya. Dan sekarang dengan nekatnya, dia mempercayakan hidupnya pada pria itu untuk mencari anak-anak Hana yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.  Sedikit  dari hatinya percaya jika mungkin dengan menemukan anak-anak Hana, bisa menuntunnya kembali pada masa lalu. Terutama menuntunnya pada Kenan dan mungkin jika dia bertemu lagi dengan pria itu, dia bisa terbebas dari rasa tak nyaman akan masa lalu diantara mereka. Dia akan mempercayai apa yang Jo selalu katakan padanya jika dia kembali pada titik terpuruknya. Sahabat setengah matangnya itu selalu berkata, jika semua yang terjadi dimasa lalu bukan salahnya, dia berhak hidup dalam kebahagiaan dan belum terlambat mengisi kesepian hidupnya. Lepas dari masa lalu dan mendapatkan dua orang anak yang akan menemani hari-hari sepimu, bukankah terdengar menyenangkan? Itulah yang Hanin pikirkan saat ini meskipun dia juga tidak yakin apa yang akan dia hadapi kedepannnya.

"Kita akan memulai pencarian dari kantor kepolisian Singapura." Ucap Narendra berbalik menatap kearah Hanin yang mengikutinya dari belakang. Sedari tadi setelah mereka turun dari pesawat hanya diisi keheningan, dan ini kali pertama pria beriris mata coklat pekat itu memulai pembicaraan.

"Kantor polisi?" Tanya Hanin kurang paham terlebih suara Narendra sedikit mengagetkannya karena otaknya yang tidak fokus.

Narendra hanya berdecak mendengar reaksi yang ditunjukan Hanin. Pria berperawakan jangkung itu tanpa sungkan meraih tangan Hanin dan menuntun wanita itu mampir ke sebuah cafe. Lupakan tentang kesopanan, dia berpikir duduk dan bicara ditemani minuman hangat saat ini adalah hal yang paling tepat.

"Sepertinya kamu kekurangan asupan gula, sehingga pikiranmu kurang fokus. Kita dikejar waktu jadi saya harap kamu bisa fokus sehingga tidak akan menyulitkan kita ke depannya." Ucap Narendra setelah memesankan coklat panas untuk Hanin dan coffee untuk dirinya sendiri.

"Saya cukup pintar untuk menjaga diri saya sendiri, jadi tidak usah khawatir saya akan menyulitkan anda." Ucap Hanin merasa tidak nyaman dengan ucapan Narendra. Siapapun pasti tidak akan nyaman jika mendengar kata-kata yang Narendra ucapkan,  terlebih disaat mereka adalah orang yang masih asing satu sama lain.

Can You Hear Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang