"Orang tua mana yang ingin anaknya berada dalam bahaya?" — From Story Zenata
——————————————
Malam minggu adalah malam di mana para anak-anak muda berkeliaran. Meramaikan jalanan yang penuh oleh hiruk pikuk kendaraan. Begitu juga dengan Zena, malam ini dia merasa sangat bosan di rumah. Atau kalo bahasa anak jaman sekarang mah gabut.
Sedari tadi yang Zena lakukan hanya mondar-mandir di balkon kamar. Mata cantiknya menelusuri jalanan yang sudah mulai ramai dipenuhi manusia-manusia yang kesepian. Tiba-tiba Zena merasakan ponselnya bergetar, ia langsung mengecek dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Jemi Azhaksan
By, jalan yu?Zena menghela nafasnya pelan. Kenapa cowok ini tidak pernah berhenti mendekatinya? Padahal sudah beribu-ribu kali Zena menolak, tapi tidak pernah sedikitpun membuatnya jera. Malahan Jemi semakin gencar untuk lebih dekat dengan Zena. So, apa yang harus Zena lakukan jika Jemi terus keukeuh ingin mendekatinya?
Zenata Soraya
Sorry Jem, gue gk bisa.Jemi Azhaksan
Knp?Zenata Soraya
Gpp, males aja.Jemi Azhaksan
Oh yaudah kalo gituZena bisa membaca semburat kekecewaan dari pesan terakhir yang dikirim oleh Jemi. Bagaimana lagi, Zena juga bingung untuk menyikapinya seperti apa. Jika Zena bersikap baik, takutnya Jemi malah semakin baper padanya. Tapi jika Zena bersikap jahat, apa itu tidak menyakiti hati Jemi nantinya? Serasa pusing tujuh keliling memikirkan satu orang lelaki saja di kepalanya.
Hmmm apa gue ke sirquit aja ya, ikutan balap, kalo menang kan lumayan duitnya buat traktir anak-anak di sekolah, ucap Zena berbicara dalam hati.
Setelah itu Zena langsung masuk ke kamarnya, berganti baju lalu meraih jaket dan kunci motor yang tergeletak di atas nakas.
Dengan sedikit berlari Zena menuruni anak tangga. Ia tidak menoleh ke arah ruang tamu sedikit pun. Pikirnya dengan berlari secepat kilat dirinya akan aman.
Tiba-tiba suara laki-laki paruh baya mengintrupsinya. "Mau ke mana?"
Itu suara siapa? Sepertinya Zena kenal? Papanya kah? Bukannya papanya masih ada pekerjaan di Bali? Lalu, itu siapa?
Untuk memastikan Zena menoleh dengan hati-hati, jantungnya sudah lari marathon duluan mendengar suara itu.
Zena begitu terkejut ketika mendapati Papanya sudah berada di sampingnya. Zena berusaha menetralkan detak jantungnya. "Loh, Papa kok udah pulang? Katanya masih seminggu lagi di Bali?" Zena malah mengabaikan pertanyaan papanya mencoba untuk mencari topik baru agar tidak terus diintograsi.
"Nggak usah ngalihin pembicaraan," ujar Pak Zakaria—Papa Zena.
"Ke... Keluar Pa, sebentar aja," cicit Zena gugup menjadikan papanya semakin curiga.
"Keluar ke—"
"Assalamualaikum, A Idan pulang!"
Pertanyaan Pak Zakaria terpotong ketika seorang pria tampan mengucap salam dan berteriak memasuki pintu depan rumah keluarga Zena.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATA
Jugendliteratur[SELESAI] Zenata Soraya. Siswi cantik yang disegani di sekolahnya-SMA Houten. Barbar dan nakal adalah hal yang lumrah di kehidupannya. Menjahili guru adalah hobinya jika di sekolah. Tiba saatnya seseorang datang dan ingin memasuki kehidupan Zena. M...