"Tidak semua yang terlihat bahagia akan terus menunjukkan sisi bahagianya. Kadangkala perlu merenung dan diam untuk mendeskripsikan semuanya." — From Story Zenata
Orang berilmu akan lebih mudah mendapatkan cinta sejati. Karena orang berilmu menggunakan otak dan hatinya untuk berpikir secara logis. Sedangkan orang tidak berilmu hanya mengandalkan insting dari hati tanpa berpikir dengan otak." — From Story Zenata
"Cinta boleh, bodoh jangan." — From Lovino Rafasya to Zikri Rafasya
———————————————
Sedikit cerita mengenai keluarga Zikri. Ia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Lovino Rafasya seorang pengacara. Sedangkan Bundanya, Liliana Rafasya memiliki toko kue yang cukup besar di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Toko kue itu cukup terkenal karena memakai nama Rafasya's Cake. Siapapun tau marga Rafasya itu milik siapa. Pengacara humble yang sering menolong orang tanpa pamrih.
Zikri adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya, Stella Rafasya merupakan gadis cantik dan pintar. Ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Sifatnya sangat ramah dan royal. Hari-hari nya selalu dihiasi dengan senyuman dan keceriaan. Membuat siapapun betah jika dekat dengannya.
Awalnya Zikri bersekolah di SMA Horison. Tapi karena satu alasan, ia membujuk Ayahnya untuk memindahkannya ke SMA Houten.
"Kenapa mau pindah?" tanya Pak Lovino serius.
"Mau aja, Yah."
"Bicara yang benar. Berikan Ayah alasan yang logis kenapa kamu mau pindah ke Houten!"
Zikri menghela nafasnya pelan. "Urusan hati, Yah. Ayah nggak akan ngerti."
Pak Lovino langsung menoleh, ada sedikit ketertarikan di matanya untuk mengorek lebih dalam alasan Zikri ingin pindah sekolah. "Maksud kamu?"
"Ada perempuan yang Iki suka Yah, di sana," ungkap Zikri malu-malu.
"Sejak kapan kamu suka cinta?" Pertanyaan itu meluncur dengan bebasnya dari mulut sang Ayah. Apa yang harus Zikri jawab jika sudah seperti ini?
"Setau Ayah kamu jarang jatuh cinta. Nggak pernah malah," kata Ayahnya heran. "Cewek beruntung mana yang bisa memikat hati kamu?" lanjutnya lagi.
Zikri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia salah tingkah dengan pertanyaan Ayahnya. Itu sebenarnya bukan pertanyaan, melainkan pernyataan. Ayahnya memang paling tahu persoalan hati Zikri. Mulai dari Zikri hanya sekedar suka sampai Zikri jatuh cinta. Catat! Itu tidak luput dari perhatian Ayahnya.
"Ada lah, Yah. Nanti deh kapan-kapan Iki kenalin."
"Kapan-kapannya itu kapan?"
"Ya nanti kapan-kapan."
"Belajar jadi cowok gentle. Yang berani mengungkapkan, bukan hanya memendam. Berani berjuang, bukan hanya beruang. Berani membuktikan, bukan hanya sekedar janji manis yang berujung meninggalkan," kata ayahnya puitis. Bukan puitis, tapi sok bijak.
"Wih keren banget. Quotes hari ini," ucap Zikri cengengesan.
"Ayah izinin kamu pindah."
"Alhamdulillah, makas—"
"Jangan seneng dulu," potong Pak Lovino yang seketika membuat Zikri merengut.
"Kamu harus buktikan bahwa cinta tidak benar-benar mendominasi pikiranmu. Sebisa mungkin jadikan cinta sebagai motivasi, bukan malah jadi spekulasi supaya kamu terhindar dari eksekusi."

KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATA
Teen Fiction[SELESAI] Zenata Soraya. Siswi cantik yang disegani di sekolahnya-SMA Houten. Barbar dan nakal adalah hal yang lumrah di kehidupannya. Menjahili guru adalah hobinya jika di sekolah. Tiba saatnya seseorang datang dan ingin memasuki kehidupan Zena. M...