"Guru tanpa murid bisa apa?" - 11 Ips 4
--------------
Warung Teh Ismi sangat ramai siang ini. Siswa-siswi SMA Houten hampir setengahnya berada di sana. Siapa lagi yang membuat keramaian ini jika bukan Zena dan komplotannya?
"Kalian bisa makan dan minum sepuasnya, nggak usah malu-malu. Gue traktir!" seru Zena lantang.
Gadis itu kembali duduk di tempatnya. Kakinya ia selonjorkan di paha Zikri, membuat sang empunya berdecak kesal.
"Nitip bentar napa! Lagian lo main game terus!"
"Main game itu kebutuhan," balas Zikri enteng.
"Sini ah hp nya." Zena merebut ponsel Zikri. "Sana makan dulu, nanti baru main game lagi," titah Zena.
Zikri hanya bisa menghela nafas pelan. Mau tidak mau harus nurut. Demi kesejahteraan dan keamanan hidupnya.
"Ngomong-ngomong aku udah makan, Ta. Masih kenyang," ucap Zikri mengelus perutnya.
"Bohong. Emang kapan kamu makan?"
"Kemarin."
"Kemarin engkau masih ada di sini. Bersamaku menikmati rasa ini, berharap semua takkan berakhir. Bersamamu, bersamamu.." Reno menyahuti seraya menyanyikan lirik lagu Seventeen yang berjudul kemarin.
"Suara lo jelek. Mending diem aja," ujar Kila.
"Suatu saat suara ini yang akan kamu rindukan," balas Reno puitis.
Mata Zena menatap Reno penuh selidik. Sedangkan yang ditatap hanya memalingkan wajahnya.
"Ki, kamu setuju nggak kalo Reno sama Kila?" bisik Zena di telinga Zikri.
"Setuju. Asal jangan si Jemi sama kamu aja."
"Emang kamu mau kalo aku sama Jemi?"
"Emang kamu bisa sama dia?" Zikri bertanya balik.
"Bisa aja. Kenapa nggak?" Zena tersenyum miring.
Zikri tak menghiraukan ucapan Zena. Cowok itu memilih diam daripada berdebat dengan perempuan seperti Zena. Tak ada habisnya.
"Kenapa diem?"
"Capek ngomong sama kamu. Nggak ada endingnya."
Zena terkekeh geli. "Ya maaf, masa gitu aja marah." Tangan Zena memainkan kedua pipi Zikri lalu menarik-narik hidungnya dan mengacak rambutnya.
"Dunia serasa milik berdua. Yang lain mah ngontrak!" sindir Reno keras.
"Orang sirik mah gitu. Makanya cepet halalin Neng Kila." Hemi menyahuti dengan santainya.
"Masih SMA woy, udah mau di halalin aja!" sergah Tedy.
"Ancang-ancang dulu lah, Ted." Reno tersenyum manis.
Kila semakin gugup di tempatnya. Pipi gadis itu sudah memerah karena terus digoda oleh teman-temannya.
"Jangan digantung terus ya, Ren. Itu hati bukan jemuran soalnya," sahut Zena memperingati.
"Siap Bos!" Reno menyahut riang.
Keadaan kembali hening. Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Zena dan Zikri terlihat sedang tertawa, entah apa yang mereka bicarakan sampai membuat tertawa seperti itu. Sedangkan Reno, cowok itu sedang mencuri-curi pandang ke arah Kila.
"Ta, kamu mau denger aku nyanyi nggak?" tanya Zikri tiba-tiba.
"Emang bisa?"
"Kamu lupa kejadian yang di kafe itu? Waktu aku nembak kamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/214983772-288-k860106.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATA
Teen Fiction[SELESAI] Zenata Soraya. Siswi cantik yang disegani di sekolahnya-SMA Houten. Barbar dan nakal adalah hal yang lumrah di kehidupannya. Menjahili guru adalah hobinya jika di sekolah. Tiba saatnya seseorang datang dan ingin memasuki kehidupan Zena. M...