"Selamat menjalani hari-hari tanpa kehadirannya." — From Story Zenata
"Awal kita di tempat ini. Berakhirnya kita juga di tempat ini." — Zena&Zikri
*****
SANGAT-SANGAT DISARANKAN SAMBIL MENDENGARKAN LAGU YANG ADA DI MULMED.🎶BILLIE EILISH - LISTEN BEFORE I GO🎶
ATAU
🎶SKYLAR MCCREERY - IF YOU LEAVE🎶
SELAMAT MEMBACA!———————
Hari senin identik dengan upacara bendera. Itu yang sedang dilakukan Zena sekarang. Cewek itu tengah berdiri dalam barisan paling belakang. Kepalanya sedikit menunduk—menghalau cahaya matahari yang menyorot wajahnya.
Dari sini ia bisa lihat. Betapa gagahnya Zikri dengan badan tegap dan hidung mancungnya. Walaupun ia sedikit menunduk tetapi sudut matanya masih bisa melihat sosok Zikri dengan jelas. Zena tersenyum tipis.
Barisan kelas Zena dan Zikri tentu saja berdampingan—XI Ips 4 dan XI Ips 5. Maka dari itu ia bisa melihat Zikri dengan jelas. Apalagi cowok itu paling mencolok di antara yang lainnya. Badan tegapnya, kulit putih bersihnya, sampai parfumnya, Zena bisa mencium dan merasakannya.
"Nggak nyangka sebentar lagi lo bukan lagi orang yang harus gue tunggu kabarnya," gumam Zena pelan. Tangan kanannya mengusap peluh yang timbul memenuhi dahinya.
Ferry—sang ketua kelas sedari tadi terus saja memperhatikan Zena dari samping. Kebetulan ia baris di sebelah kiri Zena. Ia ingin bertanya tapi ragu. Sepertinya cewek itu sedang tidak baik-baik saja.
Ferry mengikuti arah pandang Zena. Ia tersenyum tipis saat tahu siapa orang yang membuat perhatian seorang Zena tertuju.
Cinta itu ribet, ya, ujar Ferry dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATA
Teen Fiction[SELESAI] Zenata Soraya. Siswi cantik yang disegani di sekolahnya-SMA Houten. Barbar dan nakal adalah hal yang lumrah di kehidupannya. Menjahili guru adalah hobinya jika di sekolah. Tiba saatnya seseorang datang dan ingin memasuki kehidupan Zena. M...