"Satu orang punya masalah, semua kena imbasnya." — From Story Zenata
*****
SELAMAT MEMBACA ZENATA!
—————————
Kelima remaja dengan pakaian putih abu-abu itu berjalan beriringan menyusuri lorong rumah sakit. Tidak ada canda tawa seperti sebelumnya. Semuanya hanya bisa berjalan dengan lesu. Hanya hentakkan kaki merekalah yang kini terdengar. Reno si biang kericuhan pun menutup mulutnya rapat-rapat.
Saat tiba di depan pintu ruang rawat Zena. Tiba-tiba Jemi menghentikan langkahnya. Cowok itu tak berani masuk, ia tak sanggup melihat keadaan perempuan yang ia sayangi beberapa tahun belakangan ini.
"Kenapa berhenti?" tanya Hemi bingung.
"Gue nggak sanggup," jawab Jemi lirih.
"Dia baik-baik aja," sahut Zikri kemudian memegang daun pintu dan membukanya. "Terserah lo mau masuk apa enggak," lanjutnya.
Hemi dan Kila saling bertatapan. Kemudian keduanya tersenyum seraya mengangguk mengerti.
"Ayo masuk!" Hemi dan Kila mendorong punggung Jemi bersamaan. Mau tak mau, Jemi terdorong masuk ke dalam. Kali ini ia bisa melihat keadaan Zena dengan jelas.
Tidak ada Zidan di ruangan itu. Mungkin, cowok itu sedang keluar untuk membeli beberapa makanan.
"By," lirih Jemi seraya mendekati brankar Zena.
"Stoplah manggil dia pake sebutan 'by'," sindir Zikri.
Reno tersenyum smirk. "Inget posisi, Zik. Lo siapa?" kata cowok itu seenaknya.
Zikri menatap Reno sedikit angkuh. "Gue Zikri Rafasya, cowok ganteng yang bisa dapetin hati Zena. Apa lo?"
"Buset songong amat Masnya," decih Reno.
Sebenarnya Zikri tidak ingin berkata seperti itu. Ia tidak sanggup untuk bersikap angkuh saat keadaan pujaan hatinya seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, orang seperti Reno kali-kali harus dibuat bungkam dengan kesongongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATA
Teen Fiction[SELESAI] Zenata Soraya. Siswi cantik yang disegani di sekolahnya-SMA Houten. Barbar dan nakal adalah hal yang lumrah di kehidupannya. Menjahili guru adalah hobinya jika di sekolah. Tiba saatnya seseorang datang dan ingin memasuki kehidupan Zena. M...