Chapter 2. Mellow

2K 128 8
                                    

"I just need you to hold my hand and tell me everything's gonna be okay"

💜💜💜




"Oi" panggil seorang gadis berambut sebahu yang sedang berlari-lari kecil menyusul sahabatnya yang berjalan lesu disepanjang koridor sekolahnya. "Mel, dipanggil juga kok nggak nyaut sih" ucap gadis itu saat sudah berada di samping sahabatnya.

Kumala melirik sahabatnya karena ia tak kunjung mendapat sautan,"Mel woi Mel" Kumala mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah sahabatnya itu.

"Hm" respon Melody yang cukup singkat namun dapat menjelaskan kalau dia sedang melamun.

"Kok ngelamun? Ada masalah? Ah gue paham pasti karna si Rangga kan? Dia nyakitin elo lagi kan?" Tanya Kumala. "Ih apaan sih Mal, Rangga nggak nyakitin gue, guenya aja yang agak baperan" Melody tak terima.

"Ok gue mah paham, kalo Rangga nyulik orang pasti elo juga belain dia"

"Mal, Rangga itu nggak mungkin ngelakuin itu" Melody menatap Kumala. "Udah gue capek terus bahas cowok kurang pekaan kaya dia, elo sampai kapan sih harus ngerasain sakit kaya gini mending elo sana samperin dia terus bilang kalo elo suka sama dia melebihi seorang sahabat" Kumala mulai menasehati sahabatnya itu.

"Gue takut dia enggak suka sama gue" Melody tertunduk lesu. "Mel, kalo Rangga itu jodoh elo pasti Allah akan menyatukan kalian kok mungkin nggak sekarang tapi suatu saat nanti" Kumala menguatkan Melody.

Melody menatap Kumala dengan raut mencurigakan, "Kenapa lo? Gue jadi curiga". Melody tiba-tiba saja memeluk Kumala, "Mal, gue beruntung punya sahabat kaya elo yang ngertiin perasaan gue" Kumala mengusap-usap punggung Melody, "Gue juga, Mal and Mel akan terus bersama selama-lamanya"

Mereka berdua menyebut hubungan persahabatan mereka sebagai Mal and Mel atau singkatan dari nama mereka mereka yakni Kumala dan Melody.

Setelah acara peluk-pelukan itu mereka pun segera menuju kelas mereka yaitu XI MIPA 6.

Sementara itu dikelas lain yakni XI MIPA 1, Rangga sedang bermain catur dengan teman sebangkunya.

"Ngga,, elo kok jago banget sih main catur" Aldi berucap demikian karena ia sudah kalah telak oleh Rangga. "Mungkin karna gue udah jago dari lahir" Rangga mengusap rambut agak pirangnya ke belakang katanya sih biar cool. "Sombong amat lu" Aldi mengatai Rangga saat Rangga mulai merapikan mejanya sebab jam pelajaran akan segera dimulai.

"Ngga,," paggil Aldi sekali lagi,"Apaan woi ngomong aja, emang gue genderuwo apa pake takut segala, eh ralat mana ada genderuwo secakep gue" Aldi terkekeh mendengar lelucon 'garing' dari sahabatnya itu.

"Itu hmm elo beneran suka sama Mentari?"

"Menurut elo?" Rangga beralih bertanya dan mendapat gelengan dari Aldi, "Sukalah, mana ada di SMA Galaksi yang nggak suka sama Mentari"

"Eits kalo itu mah jangan diraguin, maksud gue itu elo beneran cinta sama dia?" Rangga menatap Aldi sekilas.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Tanti guru biologi saat memasuki kelas XI MIPA 1. Membuat Aldi harus menelan ludahnya sendiri karena belum bisa mendengar jawaban Rangga, "Waktunya belajar" hanya itu jawaban Rangga saat Aldi mempertanyakan soal perasaannya yang sesungguhnya.

------

"Kantin kok rame banget?" Tanya Kumala saat ia dan Melody sudah berada di kantin SMA Galaksi, "Baru kali ini gue denger pertanyaan unfaedah kaya gitu" Melody menggeleng-geleng tak percaya.

Takkan pernah terlintas
Tuk tinggalkan kamu
Jauh dariku, kasihku

Karena aku milikmu
Kamu milikku
Separuh nyawaku
Hidup bersamamu

Berdua kita lewati
Meski hujan badai takkan berhenti (takkan berhenti) Sehidup semati
Mentari pun tahu
Kucinta padamu

Percaya
Aku takkan ke mana-mana
Aku kan selalu ada
Temani hingga hari tua

Percaya
Aku takkan ke mana-mana
Setia akan kujaga
Kita teman bahagia

(Jaz - Teman Bahagia)

Terdengar suara alunan gitar dipadukan suara merdu dari seorang cowok yang sangat dikenali oleh Melody. Ya, dia Rangga Antariksa. Tangan kekarnya sedang memetik gitar di pojokan kantin yang saat ini telah menjadi panggung konser dadakan karena banyaknya para siswi yang ingin melihat mostwanted sekolahnya.

Memang Rangga termasuk jajaran mostwanted disekolah, namun perilakunya agak berbeda dari mostwanted sekolah lain yang merangkap menjadi badboy. Mungkin bisa dibilang kalau Rangga adalah mostwanted versi baiknya.

"Wah, udah ganteng suaranya merdu lagi"

"My future husband"

"Beruntung banget Mentari bisa pacaran sama Rangga"

Melody agak tak terima dengan komentar yang terakhir. Terasa ada sebuah batu yang mengganjal dalam hatinya. "Udah jangan didengerin, tujuan kita kesini buat makan bukan malah ngurusin netijen yang nggak jelas itu" Kumala menguatkan Melody lalu mengajaknya pergi ke arah stand mie ayam.

"Lagu tadi buat Melody Nareswari orang yang sangat berarti bagi gue" hampir saja Melody melangkahkan kakinya meninggalkan kerumunan tadi, seketika ia menoleh ke arah Rangga yang sedang terseyum manis ke arahnya. 'Please, jangan senyum, kamu tambah nyakitin aku' batin Melody.

Rangga meletakkan gitarnya di atas meja kantin lalu berjalan ke arah Melody, "Mau beli mie ayam?" Melody sedikit mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Rangga. Memang tinggi Melody hanya sebatas bahu Rangga. Dan Rangga pun harus sedikit menunduk jika ingin mengobrol dengan Melody.

"iya kok kamu bisa tau?" Tanya Melody. "Ya iyalah tahu, orang didunia ini yang paling mengenal seorang Mellow itu aku" Rangga mencubit hidung Melody yang sering ia panggil dengan sebutan Mellow. Kata Rangga Melody itu memang sedikit galak kalau ada yang mengerjainya tapi didalamnya ia begitu lembut dan cengeng kalau sudah disakiti oleh seseorang makanya ia memanggil Melody dengan sebutan Mellow atau mungkin disebut sebagai panggilan 'kesayangan'

Plak.

Melody memukul bahu Rangga, "Mellow sakit tau" Rangga mengusap bahunya bekas pulukan Melody. "Makanya jangan nyubitin hidung aku" Rangga sedikit terkekeh, "iya iya maaf kalo gitu, nanti pulangnya bareng aku, sekarang aku mau ketemu Mentari dulu, selamat makan ya, kamu juga Kumala selamat makan"

Kumala pun menyahut sambil menunjukkan jempolnya, "Asiap" Saat Rangga sudah pergi Kumala menepuk bahu Melody, "Lo nggak papa? Lagian kenapa sih tu cowok harus ijin sama elo saat mau ketemu pacarnya" Melody yang mendengar keluh kesah Kumala hanya bisa menghela nafasnya.

Udah aku bilang kan jangan nunjukin senyum manis kamu ke aku, karna aku tau ujung-ujungnya aku juga yang harus ngerasain sakit




------
Tbc

DEBU ANTARIKSA

Debu Antariksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang