Chapter 17. More Than a Friend

914 69 10
                                    

Yuhuu I'm back.. Annyeong 2x..

Udah lama banget nggak update Debu Antariksa dan finally hari ini aku update juga. Berharap juga ada yang nungguin 👉👈 (ketawa sedih).

Yaudah deh langsung saja ke KTP eh TKP alias langsung aja scroll kebawah.

Happy reading😘

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, entah itu berupa vote ataupun comment dari kalian semua yang telah membaca ceritaku ini!!.

Sorry kalo masih ada typo yang bertebaran.











🍃🍃🍃

"I think of you as more than a friend."

(Aku menganggapmu lebih dari sekedar teman)

●●●

Hari Senin mungkin hari yang paling dibenci oleh para peserta didik di seluruh penjuru negeri. Karena Hari Senin tak akan pernah terlepas dari yang namanya upacara bendera rutin di tengah lapangan. Dan tentunya mengharuskan mereka untuk berangkat lebih pagi, dan kalau tidak mau pasti para guru BK sudah berjejer rapi sambil memberikan hukuman kepada para murid yang terlambat.

Rangga dan Melody baru saja sampai di parkiran SMA mereka yaitu SMA Galaksi yang memiliki segudang prestasi yang cukup membanggakan.

"Aku duluan yah." pamit Melody kepada Rangga karena ia hendak membuka pintu mobil milik Rangga.

"Oke hati hati." balas Rangga dan Melody pun segera meluncur ke kelasnya karena ia hari ini ada jadwal piket.

Namun sebuah suara mampu menghentikan langkah Melody saat ia melewati lorong kelas XII.

"Melody!"

Melody pun berbalik arah menuju ke arah sumber suara dan matanya mendapati seseorang gadis yang sebenarnya hendak ia hindari.

"Pagi Melody." sapa Mentari masih dengan senyuman hangatnya.

"Eh kak Mentari, pagi juga." kikuk Melody, entah kenapa Melody merasa bahwa aura disekitarnya terasa begitu mencekam.

'Jangan-jangan kak Mentari mau ngelabrak aku dan ngatain aku pelakor. Aku takut Ya Allah, tolong siapapun tolong aku' batin Melody berteriak.

Melody semakin dibuat bingung saat Mentari mengulurkan tangannya, 'Lagi ngapain deh kak' batin Melody bertanya-tanya.

Melody pun menerima uluran tangan Mentari, "Congrats ya buat lo sama Rangga, gue ikut senang." ucap Mentari kemudian ia melepaskan tangan Melody.

"Hah?" Melody masih memasang wajah cengo.

Mentari pun sedikit tertawa. Tolong digaris bawahi ya sedikit.
"Semalam Rangga nelfon gue katanya dia udah jadian sama lo dan minta buat hubungan gue sama dia putus dengan baik-baik. Entah kenapa saat dia bilang gitu rasanya kayak ada yang hilang dari dalam diri gue. Karena dia ngasih alasan kenapa dia mau putus sama gue, akhirnya gue berfikir sebenarnya Rangga itu udah suka sama lo dari dulu dan gue juga nggak tahu kenapa akhirnya dia milih gue, dan akhirnya gue menyimpulkan kalo mungkin gue cuma dijadiin pelarian sama dia doang. Yah, mungkin ini emang takdirnya kalo Rangga itu bersanding sama lo. Dan soal alasannya kenapa Rangga milih jadian sama lo dan mutusin gue, semoga nanti saat dia sadar sama perasaannya dia bakalan milih lo dan bukan gue, entahlah gue yakin aja kalo dia bakalan tetep sama lo. Jangan ragu ya untuk buat Rangga tetep ada disamping lo." jelas Mentari panjang lebar.

Debu Antariksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang