Sebelum membaca jangan lupa untuk vote, comment, and share!!
Maaf bila masih ada kesalahan pengetikan
Happy reading😙
🍃🍃🍃
“Tak ada hari esok bagi kita. Jadi, aku mau hari ini sangat panjang.”
- Jung Tae Eul -
(The King: Eternal Monarch)
🍃🍃🍃
Hari berlalu begitu cepat hingga kita sampai di Hari Sabtu lagi. Hari Sabtu sangat identik dengan istilah Malming bukan?. Bagi yang punya pasangan pasti akan selalu menghabiskan malmingnya dengan orang terkasih. Tapi bagaimana kalau belum punya pasangan alias jomblo. Entahlah. Mungkin akan berdiam diri dirumah ataupun mungkin malmingan bareng teman-teman.
Mungkin saat ini adalah keberuntungan dari seorang Melody. Bagaimana tidak, biasanya saat malming ia selalu maraton nonton drakor. Tapi sekarang ia bisa malmingan bareng pacar. Hehe.
"Lo enak banget ya Mel. Ada pasangannya jadi malmingannya nggak sendirian lagi."
Ucap Kumala disambungan telfon.
"Makanya nyari pasangan. Jangan-jangan lo iri dan dengki sama gue. Nggak boleh. Nggak baik."
"Ish apaan sih ya enggaklah. Malah gue bahagia karna sahabat gue itu akhirnya bisa bersatu dengan cinta dalam diamnya selama ini."
"Kok gue jadi sedih sih."
"Kenapa lo? Bukannya lo terharu punya sahabat pengertian kaya gue?"
"Ya bukanlah. Gue sedih karna punya sahabat yang nggak laku-laku. Hahahaha"
"AWAS LO YA!!! GUE BUKAN NGGAK LAKU TAPI EMANG JODOH GUE BELUM DATENG!!"
Melody sedikit menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan sahabatnya itu.
"Iya-iya bercanda."
"Ish sebel gue. Lihat aja ya gue yakin Ken yang bakalan jadi jodoh gue."
"Pede amat lo. Jodoh itu udah diatur sama yang diatas. Udah deh jangan berharap terlalu tinggi, takutnya nanti lo juga yang bakalan sakit hati. Gue juga nggak yakin Ken bisa jatuh hati sama cewek bar-bar kaya lo. Lagian kan hatinya Ken udah ada yang ngisi."
Ups kok bisa keceplosan sih. Melody menutup mulutnya sendiri karena tak percaya akan kata-kata yang baru saja meluncur dari bibirnya.
"Emang Ken udah punya pacar? Jadi dia selama ini kelihatan cuek karena emang ada hati yang harus dia jaga?"
Entah kenapa suara Kumala terasa begitu menciut. Bukan suara bar-bar seperti sebelumnya.
"Eh eh bukan gitu maksud-----"
"Udah Mel jangan diterusin. Nanti gue yang tambah sakit hati. Huaaaa"
Melody turut prihatin mendengar tangisan sahabatnya itu.
"Jangan nangis dong. Kan lo sendiri yang pernah bilang kalo misalkan seseorang itu jodoh kita, pasti sama Allah akan didekatkan."
"Hiks hiks. Kok gue jadi cengeng gini sih. Gue selama ini yang salah Mel, seharusnya gue nggak berharap akan namanya manusia karena hasilnya pasti nyesek."
"Udah deh udah. Hidung lo pasti beleran kan? Udah sana lo bersihin."
"MELODY!!"
Sekali lagi Melody menjauhkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debu Antariksa (END)
Teen Fiction"Makasih buat kamu yang datang seperti batu dan hilang seperti debu." - Melody Nareswari - ------ Bagaimana jika seseorang yang kau cintai tiba-tiba menghilang tanpa kau ketahui penyebabnya?. Sakit bukan?. "Bukan sakit tapi lebih kepada kecewa." Kal...