Sebelum membaca jangan lupa vote nya yaaaa.
Sorry kalau masih ada typo gaiiss.
Kalian dari kota mana aja sih?.
Yuk buruan absen!!.
.
.
.
.
.Happy reading😙
🍃
"Kamu yang kembali dalam keadaan dingin atau aku yang datang terlalu hangat?"
- Melody Nareswari -
🍃
Seorang cowok tengah berjalan dengan angkuhnya di koridor SMA Galaksi sambil menyugar rambut acak-acakannya yang nampak seperti belum disisir. Ditambah seragam yang tidak dimasukkan bahkan dasinya saja hanya bertengger dilehernya tanpa diikat dan disimpul seperti dasi pada umumnya. Satu lagi, dua kancing bagian atas yang tidak dikancingkan bahkan ditelinga kirinya kini sudah terdapat anting bulat berwarna hitam pekat. Sungguh menyalahi aturan dalam berseragam.
Sontak pemandangan itu membuat para siswa-siswi yang tengah fokus mengikuti pelajaran--karena bel masuk sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu--langsung terdiam bahkan para guru pengajar yang mengajar di kelas hanya bisa melongo dengan kelakuan cowok itu yang kini berubah 180 derajat.
Beda lagi dengan kelas yang sedang jam kosong, mereka langsung berbondong-bondong keluar dari kelas dan menajamkan mata untuk mengetahui apakah yang dilihat mereka saat ini hantu atau bukan.
"Wah gilak itu beneran Rangga si kapten basket itu?"
"Kok berubah jadi badboy, bukannya dia cowok yang cukup disiplin, sekarang urakan bener."
"Tambah ganteng kalo penampilannya gitu."
"Yeeee." Sorakan muncul ditengah-tengah kerumunan saat salah satu siswi malah memuji ketampanan cowok yang disebut sebagai Rangga itu.
Seakan tuli, cowok itu terus saja berjalan santai tanpa memerdulikan bisikan-bisikan yang terdengar seperti ah bukan seperti tapi memang kenyataannya tengah membicarakannya. Hingga sebuah panggilan membuat langkahnya berhenti.
"Hei kamu! Jam berapa ini?"
Cowok itu menoleh dan mendapati seorang guru perempuan berkacamata berbadan gempal dan tentunya sambil memegangi sebuah tongkat rotan. Macam cikgu besar di Upin Ipin.
Cowok itu melihat arlojinya kemudian menatap guru itu, "Jam setengah delapan lebih 3 menit."
"Saya tahu!"
"Lah tadi Ibu kan tanya."
"Sudah-sudah, ngapain kamu disini pada jam pelajaran?" ucap Ibu itu sambil melirik name tag siswa kurang ajar didepannya ini. Rangga Antariksa. Kening guru itu berkerut lalu meneliti cowok didepannya ini dari atas sampai bawah.
"Saya kesiangan Bu, ngapain Ibu ngeliatin saya kaya gitu?"
"Kamu beneran Rangga dari kelas XI MIPA 1?"
"Menurut Ibu?" Tanya balik cowok itu cuek.
"Mungkin iya dari muka kamu dan name tag kamu itu bener. Tapi ngapain kamu jadi kaya gini, urakan!. Ini juga dasi itu dipake bukan malah dipajang baju juga dimasukkin, terus itu apa ditelinga kamu. Cepet lepas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Debu Antariksa (END)
Teen Fiction"Makasih buat kamu yang datang seperti batu dan hilang seperti debu." - Melody Nareswari - ------ Bagaimana jika seseorang yang kau cintai tiba-tiba menghilang tanpa kau ketahui penyebabnya?. Sakit bukan?. "Bukan sakit tapi lebih kepada kecewa." Kal...