Chapter 14. Jawaban

1K 76 7
                                    

Hi everyone!!

Sebelum mulai baca jangan lupa buat vote ya.. Thanks💜
Maaf bila masih ada typo✌

Happy reading😘😘

🍃🍃🍃

"Pertarungan terburukmu adalah memilih antara apa yang kau ketahui dan apa yang engkau rasakan" - Alex Haditaghi

💜💜💜


"Tadi mau ngomong apa?" tanya Melody karena Rangga tak kunjung mengucapkan hal yang ingin ia bicarakan dengan Melody.

"Soal tadi pagi aku minta maaf" ucap Rangga sambil menatap lurus kedepan ia tak mampu untuk menatap langsung mata Melody, "Aku sadar kalau aku nggak punya hak buat ngatur hidup kamu karena kita cuma sebatas sahabat nggak lebih" sambung Rangga yang entah kenapa terdengar sendu ditelinga Melody.

"Tapi Mel boleh nggak kalau mulai detik ini aku punya hak buat ngelarang kamu deket sama cowok lain?, aku cemburu Mel" ucap Rangga yang entah kapan sudah menggenggam jari jemari Melody.

Alhasil Melody pun menatap Rangga dengan bingung, "Mak-sud kam-u apa?" tanya Melody gugup.

Rangga semakin mengeratkan genggamanya pada jari jemari Melody, "Entah kapan rasa itu muncul Mel, aku nggak tahu kapan pastinya, entah kenapa hatiku seperti kesayat pisau saat kamu deket sama Ken, iya Mel rasa cemburu" ucap Rangga sambil menatap mata Malody.

"Kamu aneh, aku nggak ngerti maksud kamu" ucap Melody mencoba menetralkan rasa gugupnya lalu ia memilih melepaskan genggaman tangan Rangga.

"Mel, bantu aku Mel untuk mengerti dan memahami perasaan yang aku rasakan saat ini, jujur aku bimbang Mel"

"Kamu kenapa sih, nggak panas juga" ucap Melody sambil memegang kening Rangga dengan punggung tangannya.

"Please Mel jangan bercanda aku tahu kamu ngerti maksud aku" ucap Rangga.

Melody menghela nafasnya, "Ok, sebenarnya kamu mau apa hah?" ucap Melody yang entah kenapa terdengar agak membentak mungkin ia sudah muak dengan perkataan Rangga yang terlalu bertele-tele.

"Bantu aku Mel, buat memastikan apakah rasa sayang aku ke kamu itu lebih dari sekedar sahabat atau enggak?" ucap Rangga dengan tulus dan masih menatap mata Melody dengan lekat.

Melody mencoba mencari kebohongan dari raut wajah Rangga, tapi nihil ia tak dapat menemukan kebohongan apapun.

"Kamu gila ya? Kita itu cuma sahabatan dan inget kamu itu udah punya pacar." ucap Melody meremehkan.

"Aku nggak gila, aku tulus ngungkapin ini semua, sekarang aku cuma butuh jawaban dari kamu Mel kamu mau ngebantu aku atau enggak, soal Mentari akan aku putuskan setelah aku berhasil menemukan jawaban dari kebimbangan aku ini."

"Terus jawaban apa yang kamu inginkan hah? Setelah kamu mastiin bahwa memang benar kamu sayang sama aku lebih dari sekedar sahabat terus kamu mutusin kak Mentari gitu? Terus kalau misalnya jawabannya aku cuma sekedar sahabat kamu, kamu bakal ninggalin aku kan? Terus hubungan kita apa Ngga, Disaat aku ngebantu kamu kayak gini?. Persahabatan itu bukan digunakan sebagai ajang kompetisi, aku nggak mau kalau hubungan suci persahabatan harus kandas cuma karena masalah hati. Please deh coba kamu pikirin dari tindakan kamu ini, salah satunya pasti akan tersakiti entah itu aku atau kak Mentari" ucap Melody tersulut emosi. Ia merasa bahwa Rangga adalah orang yang berpikiran sempit.

"Kamu suka sama aku kan Mel?"

"Ah ngaco kamu"

"Jangan bohong kamu Mel, ucapan kamu barusan seperti seseorang yang berharap tidak ingin untuk ditinggalkan, lagian Kumala tadi dia juga bilang kalau kamu sebenernya udah suka sama aku dari dulu"

Debu Antariksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang