Chapter 21

580 87 17
                                    

Siapa nih para readers yang suka sama video interaction dan semacamnya antar idol? Aku sih suka banget apalagi VRene dan SeulMin😭😭 parah sih dua couple ini.. Dan salah satu video di youtube yang aku suka baru-baru ini itu yang aku cantumin di mulmed. Aku ga maksud promosiin video orang lain😂 cuman aja aku suka banget sama videonya😭 kaya ngebuktiin kalo VRene itu ada😬 (harapan banget dispatch konfirm VRene🙁). Nah pendapat kalian gimana nih soal VRene apalagi bukti-bukti yang ada di video itu? Yu comment dong, biar tambah seru😍

 Nah pendapat kalian gimana nih soal VRene apalagi bukti-bukti yang ada di video itu? Yu comment dong, biar tambah seru😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melangkah dengan sedikit tergesa-gesa. Berusaha menjauhkan ruangan yang menyesakkan dada itu dari jangkauanku.

Air mataku sulit dibendung lagi, aku benar-benar tidak bisa mempertahankan kepura-puraan ku bahwa aku baik-baik saja.

Bagaimanapun aku perlu mengeluarkannya. Kepalaku sangat penat, dan lagi-lagi nama Ryan lah yang memenuhi isi kepalaku.

Hingga tiba-tiba seseorang menghentikan langkahku dengan berdiri tepat di hadapanku begitu saja. "Permisi, a-aku ..." Ujarku tanpa menatap wajahnya.

"Lucy, kau baik-baik saja?" Tanya seseorang yang sama saat aku berada di lift sebelumnya.

Dengan cepat aku menengadahkan wajah ku untuk memastikan, dan benar saja. "Henry? K-kau sedang apa disini?" Tanyaku

"Kau menangis?"

.
.
.

Kini aku terduduk di salah satu bangku kursi taman yang ada hampir di setiap sudut taman.

Hingga seseorang datang menyodorkan sebotol minum padaku. Aku tersenyum ke arahnya yang sama-sama melempar senyumnya padaku, "Terima kasih." Ujarku dan ia duduk tepat di sampingku.

Ia meneguk sebotol minumannya hingga menyisakan setengahnya dalam waktu yang cepat.

Terdengar Henry menghembuskan napasnya sebelum mengalihkan pandangannya padaku. "So ... Darimana kau akan menceritakannya padaku?" Tanyanya ketika aku selesai menikmati minuman dingin di tanganku.

Aku menunduk. Kebiasaanku ketika berusaha menyembunyikan wajah sedih dan air mataku dari orang lain, namun rasanya kali ini gagal. Angin yang menerpa rambutku cukup kencang hingga membuat Henry masih dapat melihat dengan jelas wajahku yang murung dari samping.

Aku tertawa kecut. "Apa yang harus ku ceritakan Henry? Apa aku harus mengungkit hal menyakitkan yang baru saja ku lihat tadi?" Tanyaku kemudian berakhir tertawa meremehkan diriku sendiri.

Meremehkan diriku yang rupanya begitu lemah.

Tiba-tiba sebuah genggaman mendarat di salah satu tanganku membuatku menatap wajah dari pemilik tangan yang dingin akibat botol minum yang sebelumnya ia genggam, "Kau bertemu dia?" Tanyanya. "Suamimu?"

Kedua mataku membelalak. Aku menarik napasku dalam sembari menggigit bibirku sendiri cukup kencang, aku tidak ingin menangis sekarang.

Aku mengangguk dan ia kembali terdengar menghela napasnya di sampingku. "Pria brengsek itu." Ia bergumam dan aku menoleh ke arahnya.

My Endless Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang