Chapter 62

412 56 22
                                    

"Ya, memang itulah peraturannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, memang itulah peraturannya. Semua pegawai disini diperbolehkan bekerja hanya sampai pukul 5 sore, kecuali penjaga rumah dan jika suatu saat ada acara dirumah ini." Tukas Yuna yang kini tengah bersiap untuk pulang.

"Sayang sekali, padahal ruangan dirumah ini banyak sekali. Apa mereka tidak takut hanya tinggal berdua?" Tanya Queen, ada sedikit nada kesal di dalam kalimatnya.

Yuna tertawa di tempatnya, "Mana mungkin pasangan suami istri takut saat tinggal hanya berdua? Mereka justru akan sangat bahagia dan leluasa untuk melakukan apapun." Tukas Yuna justru membuat Queen memutar matanya jengah.

Ia bisa membayangkan bagaimana panasnya setiap malam yang terjadi diantara Lucy dan Ryan. Dan perlahan Queen tersenyum ketika membayangkan tubuh Ryan yang begitu atletis itu terpampang nyata.

"Hei? Kau sekarang senyum-senyum sendiri, ada apa?" Tanya Yuna membuat Queen tersadar dari lamunannya.

"Tidak, apa Bibi sudah pulang?" Tanya Queen pada Yuna yang sudah siap untuk pulang.

"Ya, dia pergi karena ada urusan penting. Farah menitipkan mu padaku, ayo pulang." Ajak Yuna membuat Queen mengangguk pasrah.

Ia bergerak meraih jaket dan tas nya sebelum benar-benar melenggang pergi meninggalkan area dapur.

"Tuan? Kami pamit pulang." Tukas Yuna ketika melihat keberadaan Ryan tengah melangkah menuju kulkas.

"Oh, sudah jam 5 ya? Baiklah, terima kasih untuk hari ini." Ujar Ryan sembari tersenyum ke arah Yuna.

"Ayo." Ajak Yuna pada Queen yang masih menatap Ryan tanpa berkedip.

Queen begitu terpesona akan ketampanan Ryan. "Queen?" Panggil Yuna lagi membuat Queen kembali melangkahkan kakinya mengikuti Yuna.

Ryan mengernyitkan dahinya menatap kepergian Queen, ia merasa ada sesuatu yang aneh pada wanita itu.

Dengan cepat Ryan menggelengkan kepalanya dan kembali meneguk sebotol air dingin di tangannya.

"Sayang?" Panggil seseorang menghampiri Ryan.

"Sayang, ada apa? Kau ingin sesuatu?" Tanya Ryan dengan cepat menghampiri Lucy.

Salah satu tangannya merengkuh tubuh Lucy dan menuntunnya untuk duduk di atas kursi. "Kenapa?" Tanya Ryan ketika dirinya berlutut tepat di hadapan Lucy.

"Tiba-tiba aku ingin sesuatu." Lucy tersenyum ke arah Ryan yang kini tertawa melihat tingkah menggemaskan istrinya.

"Kau ingin apa? Aku akan membelikannya untukmu." Tanya Ryan sembari menatap manik mata Lucy dalam.

Lucy terlihat berfikir sejenak, "Aku ingin buah strawberry yang manis." Tukas Lucy membuat Ryan tersenyum.

"Baiklah, aku akan pergi membelinya." Ujar Ryan hendak membawa kunci mobilnya.

My Endless Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang