Chapter 42

585 79 5
                                    

Kedua kakiku yang rasanya sudah tidak bertulang itu melangkah dengan gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kakiku yang rasanya sudah tidak bertulang itu melangkah dengan gugup. Aku masih menggenggam tangannya, namun aku bersembunyi dibelakang tubuh tingginya.

Aku belum siap melihat James berapi-api.

Mataku terpejam walau Ryan masih menuntunku di depan layaknya seorang pemimpin sungguhan.

"Oh? Kenapa sepi sekali?" Gumam Ryan membuatku perlahan membuka mata dengan jantung yang masih berdebar kencang.

Aku melihat ke sekeliling ruangan yang benar-benar sepi. Ada apa?

Aku melirik ke arah meja yang masih terdapat sisa makanan disana. Mereka pergi kemana?

.
.
.

FlashbackON
A U T H O R POV

Pia dan Henry yang masih menikmati ayam goreng di tangannya itu sesekali melirik ke arah satu sama lain dengan sedikit canggung dan gugup.

Tidak, ralat. Hanya Pia yang merasa gugup, Henry adalah pria yang terkesan cukup atau bahkan sangat agresif pada wanita. Mana bisa ia merasakan gugup saat sedang dikelilingi wanita?

"Hei." Pekik James tiba-tiba dengan suara yang cukup kencang hingga membuat ayam goreng di tangan Pia melayang ke udara dan mendarat di atas ubin.

"Yak! Kau mengejutkanku." Protes Pia tidak terima.

James menyipitkan kedua matanya sambil menatap dua orang di hadapannya hingga Henry dan Pia yang seakan tengah di introgasi itu mendadak salah tingkah. Sebenarnya ia sadar dengan apa yang sedang terjadi diantara Pia dan Henry.

"Apa mata kalian baik-baik saja?" Tanya James begitu tajam menyindir Henry dan Pia yang kini kembali menatap satu sama lain sebentar.

Henry tertawa begitu kencang di tempatnya hingga membuat Pia dan James mengernyitkan dahinya heran, "A-apa maksudmu? Mataku ... M-mataku baik-baik saja. Pia pun mungkin begitu?" Tukas Henry masih dengan tawanya yang begitu tidak lucu sama sekali.

James menarik napasnya dalam, "Tidak. Aku tahu kalian curi-curi pandang, lakukanlah di luar ruangan. Jangan disini. Kalian membuat selera makan ku hilang." Tukas James sembari menaruh sepotong ayam ke atas wadah kembali.

Sejenak keheningan kembali menyeruak di dalam ruangan yang sesungguhnya pemiliknya bahkan tengah beradu rindu di dalam toilet bersama Ryan.

James yang menyadari lamanya Lucy di dalam toilet pun melirik jam dinding dan menatap pintu toilet yang masih tertutup rapat dengan penuh selidik.

Ia beranjak dari sofanya, namun dengan cepat Pia menghentikan langkah James. "James? K-kau mau kemana?" Tanya Pia sedikit tergagap karena hal itu sangat mendadak dan cukup mengejutkannya.

"Aku ingin mengetuk pintu toilet, bukankah ia terlalu lama di dalam toilet?" Tanya James membuat Henry ikut beranjak dari sofa setelah membersihkan bibir dan tangannya dengan tissue.

My Endless Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang