Chapter 29

620 83 18
                                    

Cocok banget buat baca part ini sambil denger lagu di mulmed😭 happy reading ..

"Jessy! Shit! Aku mencintaimu sayang!" Paraunya semakin meningkatkan kecepatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jessy! Shit! Aku mencintaimu sayang!" Paraunya semakin meningkatkan kecepatannya.

Aku terkejut. Aku sangat terkejut bukan main. Aku memekik kesakitan. Rasanya sangat nyeri. Tidak!
"R-Ryan ... Ah! Hentikan, sakit ...!" Lirihku terisak.

Ia tidak menghiraukanku dan lebih memilih nafsu dan gairahnya sendiri. Aku membencinya. Aku kecewa, aku sangat kecewa dan menyesalinya.

Kedua tanganku memukul dada bidangnya yang berkeringat, aku terus berusaha keras menjauhinya dariku. Hingga akhirnya aku berhasil melepaskan dirinya dariku ketika kakiku menendang pahanya cukup keras. Aku sedikit menyesalinya karena ia terlihat memekik disana.

Tapi apakah ia peduli dengan ku juga?

Bahkan ia bercinta denganku dan membayangkan bahwa aku adalah Jassy. Hatiku sangat sakit. Aku tidak bisa melaluinya.

Aku bergerak mundur membawa selimbut untuk menutupi tubuh telanjangku sambil bersandar di kepala ranjang. Aku terisak dengan sejadi-jadinya.

Rasa nyeri itu begitu luar biasa. Kedua tanganku yang gemetar dan mengepal hebat itu mendarat di atas perutku yang nyeri.

Dan kedua mataku membelalak hebat ketika melihat bercak darah di atas permukaan selimbut putih milikku.

Jantungku berdebar kencang. Tidak! Tidak mungkin ...

.
.
.

Kini disinilah aku berada. Rumah sakit.

Ponselku terus berdering sejak pagi dan orang yang menghubungiku adalah dua orang yang berbeda.

================================

23 missed call from My Husband

18 missed call from My Boss Henry

9 message from My Boss Henry

12 message from My Husband

2 message from PiaLove

================================

Aku meneteskan air mataku di balik kacamata hitam yang ku kenakan saat ini.

Aku mematikan ponselku dan kembali memasukkannya ke dalam saku jaketku.

"Ms. Edward?" Aku menghela napas dengan mata terpejam.

Apa sekejam ini takdirku?

Aku ditakdirkan untuk berada jauh dengan Ryan, bahkan dengan cara yang begitu kejam. Tapi setelah itu kemudian takdir membuatku pergi kemanapun tanpa terlepas dari nama nya.

Bagaimana bisa hidupku sesulit dan serumit ini?

"Ms. Edward?" Suster itu kini berdiri di hadapanku sambil menepuk pundakku. Aku menengadah dan mengangguk dengan kaku.

My Endless Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang