Chapter 84

415 52 1
                                    

"Welcome my love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Welcome my love." Pekik Ryan ketika tangannya membuka sepasang pintu di hadapan kami.

Kedua kakiku melangkah bersamanya memasuki sebuah vila yang cukup mewah.

"Bagaimana?" Tanya Ryan dan aku menatapnya.

"Ini sungguh vila yang kau katakan sebelumnya?" Ia mengangguk. Entahlah, rasanya sangat berbeda antara foto dan kenyataan.

"Kenapa? Apa kau tidak suka?"

Aku melangkah menuju sisi lain untuk melihat-lihat, "Tidak. Hanya saja aku kira tidak akan semewah dan senyaman ini." Tukasku membuatnya terkekeh di belakangku.

Hingga tiba-tiba seseorang memeluk tubuhku dari belakang, "Jadi kau suka kan? Karena ketakutan ku hanya satu, aku takut kau tidak menyukainya." Aku memutar tubuhku untuk menghadap padanya.

"Aku sangat menyukainya." Ujarku sambil tersenyum.

Tiba-tiba ia mencium bibirku tanpa aba-aba. Ia melumatnya dengan lembut tanpa nafsu yang menggebu-gebu. Tangannya dan langkahnya membawaku ke sebuah sofa hingga membuatku duduk tepat di atasnya.

"Sejujurnya pasti aku tidak akan bisa menahannya." Tukas Ryan begitu to the point. Seharusnya ia tidak memikirkan itu dulu, karena suatu malam nanti akan ada sesuatu untuknya.

Aku tersenyum. Akupun setuju dengan kalimat yang baru saja ia katakan padaku.

"Kau tahu? Aku sudah mempersiapkan banyak tempat yang bagus untuk kita kunjungi nanti. Aku sengaja akan menyibukkan diriku sedikit untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan." Oh astaga, ia bahkan melakukan banyak upaya.

Secara tidak langsung mungkin aku terlalu keras padanya. Aku tidak melakukan banyak apa yang ia inginkan dariku.

Oh Lucy kau bodoh sekali.

"Oh ya? Kita lihat nanti ya." Tukasku sembari mencium pipinya singkat.

Kedua kakiku bergerak turun menyentuh ubin kemudian melangkah ke ruangan lain.

Vila ini hanya memiliki 1 lantai dengan 4 kamar tidur, 1 dapur, 5 kamar mandi dan sisanya ruang santai. Sangat besar dan mewah.

"Ini kamar kita." Tukas Ryan dari ambang pintu sambil bersandar dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Menggoda, itulah kata yang akan terlintas di fikiran siapapun saat melihatnya.

"Aku sudah menaruh beberapa pakaian di lemari." Lanjut Ryan membuat keningku mengernyit.

Ia sudah mempersiapkan banyak sekali hal selama beberapa hari terakhir ini, bahkan aku tidak mengetahuinya.

Dengan segera aku melangkah menuju sebuah lemari di dekat toilet, kedua mataku membelalak hebat. Ryan benar-benar mempersiapkan begitu banyak hal.

My Endless Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang