Malam ini gw menghabiskan waktu bersama lia menikmati indahnya jakarta, cuaca pun bagus seolah mengikuti perasaan dan hati kita, lia banyak bercerita tentang kegiatan dan kesibukannya selama gw gak di indonesia, beberapa kesempatan gw juga menceritakan sedikit pengalaman gw selama di melb.
Dari berbagai cerita lia sedikit menceritakan kalau dia pernah dekat dengan seorang, lumayan lama katanya, sekitar setahun lebih, tanpa status. Disaat dia bercerita gw hanya berusaha mendengarkan dengan biasa aja tanpa bertanya apapun, gw takut lia berhenti cerita karna membaca pikiran gw yang tak ingin sama sekali tau tentang masa lalunya dengan siapapun. Tapi mau gak mau gw harus tau.
Gw sangat menghargai kejujurannya dengan tanpa gw tanya lia bersedia jujur segalanya, wait..apa gw juga harus melakukan itu? Menceritakan juga kedekatan gw dengan beberapa wanita saat di melb? Ohh noo, itu gak penting, sangat tidak penting! Gw gak ingin lia memikirkan hal yang aneh2 nanti ke gw, cukup untuk sekarang dan kedepan nya gw akan membuat suasana akan selalu bahagia dan nyaman seperti ini.————
Kita berdua duduk bersebelahan dengan pemandangan lampu2 jakarta malam ini, lia menyenderkan kepalanya dipundak gw, daritadi kita berpegangan tangan tanpa ingin melepaskannya, mungkin kalau ada lem, gw pengen mengelemnya, biar gak lepas selamanya. Hahaha.
Sesekali gw mencium tangannya yang lembut dan wangi itu, lia pun sesekali menciumi pipi kiri gw, katanya sih dia gemes.
Eemmmm apa ini saatnya?"Ya..aku mau nanya sesuatu." Gw mengarahkan badan agar bisa berhadapan melihat matanya.
Lia mengangguk dan tersenyum menatap gw.
"Gimana perasaan kamu sekarang?" Gw bertanya sembari membenahi rambutnya lia yang terkena angin.
"Aku seneng baal, aku gak ngira kamu ada depan aku sekarang"
"Eemmm..Maafin aku ya Ya kalau aku pernah nyakitin kamu"
"Baal, kamu ngomong apa sih? Kamu gak pernah nyakitin aku"
"Mulai sekarang, aku gak akan ninggalin kamu Ya, i promise!"
Mata lia berkaca2, seketika lia menangis dan memeluk gw. Gw tau lia memang wanita yang begitu sensitif, dia gampang sekali menangis, itu juga yang terkadang membuat gw takut kalau sampe lia nangis gara2 gw. Apalagi kalau itu menyakitinya.
"Loh kok nangis?" Tanya gw segera, gw takut, apa gw salah? Apa lia gak suka?
"Baal, jangan tinggalin aku lagi yaaa..kamu beneran janji?"
Oh my God, gw kaget! Gw kira lia gak suka sama apa yang gw bicarakan tadi, ternyata dia sebegitu mengharapnya ke gw dan gw gak pernah tau itu. I'm so sorry Ya, sorry kalo gw telat sadar.
"I'm promise Ya"
Gw memeluk dan mencium keningnya.
....
Waktu sudah menunjukkan jam 11 pm, gw harus mengantarkan lia pulang.
"Pulang yuk sayang" ajak gw ke lia.
"Iyaa" lia menggangguk sambil berdiri dan terus sambil memegangi tangan gw.
"Ya, aku gak akan ilang"
"Loh? Kenapa?" Tiba2 lia bertanya seolah2 tak sadar akan kelakuannya.
"Ini...kamu mau sampe kapan pegangin tangan ku terus?" Tanya gw sambil menunjukkan genggaman itu.
"Hehehe, iya2..maaf" lia melepaskan pegangan nya.
"Hahahhaa bercanda sayanggg, jangankan pegangan..kamu minta ku tempelin terus juga aku mau" goda gw sambil mencolek pinggang nya yang sembari berlari kecil ke arah lift.
"Ahh itu mah mau kamu baal"
....
Hanya kita berdua di dalam lift, lantai 40 parkiran kita berada di lantai 3, lumayan ya.
....
Gw memeluk lia, mendekatkan tubuhnya agar menempel ke gw, lia cukup pasrah sambil senyum2 menggoda gw agar tak macam2 karna disini ada cctv.
Tapi gw tak peduli. Gw mendekatkan wajah gw ke wajah lia perlahan2, lia tak menolak, hanya sempat memukul pelan pundak gw daaann...lia menutup matanya, dia terlihat menikmati seluruh moment ini, aku menciumnya perlahan dengan tetap memeluknya erat, dia cantik sekali malam ini. I love you Ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diggings
Fanfiction(21+) Apakah yang terjadi ketika iqbaal dan shasa dipertemukan kembali diumur 25 tahun, apa yang harus mereka lakukan? Apa yang akan terjadi?! CERITA FANFICT FIX HALU SEMATA YA, dimohon kewarasannya! (terkadang menghayal memang perlu) :* selamat bah...