Sampailah dirumah gw.
Saat ingin membukakan pintu mobil buat lia, lia melarang gw, tetep dengan mood bt nya yang dari tadi selama diperjalanan lia kasi ke gw, gw masih belum tau kenapa lia tiba2 begitu, seinget gw, gw gak ada membicakan hal yang bisa merusak mood dia, sejauh ini gw selalu berusaha menjaga perasaan nya karna gw tau lia memang agak sedikit sensitif dan gampang sekali menangis, jadi mana mungkin gw adu nyali untuk itu, sepertinya tidak."Gak usah dibukain, aku bisa sendiri!!" Ketus lia ke gw.
Sebisa gw selalu membalas kejutekannya dengan tersenyum, selain memang dia menggemaskan kalo lagi marah, gw juga menjaga mood gw sendiri agar tak merusak kebahagiaan hari ini.
"Iya Lia." Jawab gw menunggu dia turun duluan dari mobil. Dia sempet terdiam sejenak sebelum akhirnya turun.Lia menyapa keluarga gw yang dari tadi memang sudah menunggu kedatangan nya. Alhamdulillah senyumnya mengembang saat masuk ke dalam rumah gw, tidak seperti saat sama gw di mobil, mukanya seperti marmut yang sedang menyimpan makanan di mulutnya, alias pipi tembem dan bibir manyun, ngambek.
————
"Alhamdulillah sampeeee" celetuk bunda yang merasa sudah lama sekali menunggu sambil mencium dan memeluk lia.
"Hahaha iya bun, tadi agak macet" jawab lia sambil melirik sinis ke gw. (Hahaha gemas)"Teh odyy, sehat?" Lia menyapa teh ody.
"Sehat dong, kamu makin cantik aja sih sha" puji teteh ke lia.
"Ah teteh jugaaaa..
Ehh itu ai anak teteh ya? Aaaa gemessss" lia memeluk anak teh ody.
"Kok shasa tau namanya aisyah dipanggil ai?" Tanya teh ody ke lia karna baru pertama ini teh ody bertemu lagi dengan lia semenjak melahirkan aisyah.
"Iyaaa, ada yang cerita" jawab lia sambil melirik sinis gw lagi tapi tetap sambil berusaha senyum ke teh ody agar tidak terlalu terlihat kalau dia sedang bt ke gw.
.....
Dddrrrr dddrrrrrrr (incoming call)
AbuySepertinya lia sedang mengobrol sama bunda dan teh ody, gw angkat telpon dulu deh, memang sedang ada project yang sedang gw jalanin untuk svmmerdose, abuy adalah art design gw di svmmerdose, kita sedang menggarap cover terbaru.
"Yess buy, gimana? Sorry tadi aku lagi nyetir"
Gw ijin ke lia keluar sebentar untuk nerima telpon, dia hanya membalas dengan anggukan kecil dan wajah malasnya.
Selang 10 menit gw membahas project itu di telpon, karna memang hari ini gw gak bisa ke studio.
.....
Lia sedang makan bersama bunda. Tapi dia sempat melirik gw, hahahaha jutek banget asli. Gw duduk di ruang tv dengan teh ody."Telpon dari siapa?" Tanya teh ody.
"Abuy teh, bahas cover svmmerdose" jawab gw sambil menggonta ganti channel tv.
"Kalian lg berantem?" Tanya teh ody yang sudah mulai sadar dengan wajah bt lia.
"Kalian?" tanya gw sambil megaskan ke teh ody kalian yang dimaksudnya adalah gw dan lia.
"Ahh gak" jawab gw lagi dengan santai.
"Terus kenapa muka shasa bt?" Teh ody mulai menyelidik.
"Gak tau tehhh, daritadi di mobil dia begitu"
"Ya tanya dong, jangan dibiarin..kebiasaan deh" nada teh ody mulai ikutan ngegas.Ini kenapa jadi dua2 nya ngegas sih? Gw lagi yang salah? Gw gak ngerasa salah, gw gak ngapa2in kok. Fiuhhh...ok ok fine.
Gw mendatangi lia ke meja makan, duduk disebelahnya sembari mencomot kerupuk yang ada dipiringnya.
"Yaaa.."
Bunda perlahan meninggalkan meja makan, sepertinya bunda pun menyadari suasana ini.
"Emmm" jawab lia ketus sambil menggeser sedikit duduknya.
"Kenapa sihhh?" Gw mencoba memegang tangannya. Tapi lia menghindar.
"Gapapa" lia tetep ketus dan sambil membelakangi gw.
"Aku salah ya?" Gak salah kan gw nanya begini? Karna gw emang ngerasa gak ngelakuin apa2 ke lia yang bisa bikin dia marah sebegininya.
Tiba2 lia seperti pura2 tak mendengar pertanyaan gw dan ingin pergi dari situ.
"Mo kemana Ya? Sini dulu ngomong" gw menarik tangannya memintanya duduk lagi. Lia melipat tangannya di dada, tapi kali ini dia mau menghadap ke arah gw.
"Kamu masih telponan sama dia?" Akhirnya lia membuka omongan yang mungkin bakal jadi pencerahan buat gw, apa kesalahan gw sebenarnya.
"Dia siapa? Abuy? Zidny?" Tanpa basa basi gw to the point ke hal yang memang gw merasa nama itu yang mengawali wajah bt nya di mobil.
"Hu umm" lia masih ketus dan cuma memberi isyarat kalo dia tidak akan mau menyebut atau mendengar nama itu.
"Ya, dia art design aku di svmmerdose udah 5 tahun inii, ohh pleaseee" gw sedikit kaget ternyata lia memang jealous ke abuy saat menelpon gw di mobil tadi. Gw mencoba menjelaskan ke lia dan meyakinkannya kalau itu bukan hal penting yang harus dipermasalahkan. Gw bukan tipe yang memutuskan tali silahturahmi dengan mantan tanpa ada masalah yang berarti.
Akhirnya lia mau melihat mata gw setelah gw menjelaskannya dengan singkat dan cukup membuat dia yakin kalau gw dan abuy memang tak ada hubungan apa2."Maafin aku ya, aku salah" suara lia pelan dan menunduk.
Gw tau emosi ini pasti akan membuatnya menangis, sebisa mungkin gw langsung menghiburnya supaya jangan sampe nangis, ada bunda dan teh ody yang diam2 memerhatikan kita juga, gw gak mau membuat anak orang menangis didepan wanita2 kesayangan gw itu.
"Heii heii it's okay sayang, aku juga minta maaf ya, udah Ya jangan nangis dong" gw mencoba mengangkat wajahnya agar gw bisa melihat dan memastikan air mata itu tak menetes.
"Pengen ngesun..tapi diliatin teteh sama bunda" bisik gw ke telinga lia. Semoga ini bisa membuatnya tersenyum.
Yassss benar saja, lia langsung tersenyum dan mengusap mata berkaca2nya yang nyarisss saja membasahi pipinya. Apa kata bunda nanti kalau tau aku membuat wanita ini menangis.
"Maafin aku ya Ya, aku memang gak peka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diggings
Fanfiction(21+) Apakah yang terjadi ketika iqbaal dan shasa dipertemukan kembali diumur 25 tahun, apa yang harus mereka lakukan? Apa yang akan terjadi?! CERITA FANFICT FIX HALU SEMATA YA, dimohon kewarasannya! (terkadang menghayal memang perlu) :* selamat bah...