Sakit bareng.

6K 301 29
                                    

Sudah 2 bulan lebih gw dan sasha menikah.
Photo keluarga besar plus sasha didalamnya pun sudah terpampang besar di ruang keluarga rumah Pondok kopi, hihi.
Beberapa kali juga sasha gw tinggal untuk kerja keluar kota, terkadang dia ikut tapi keseringan sih gabisa ikut, karna dia juga banyak kerjaan dijakarta yang gak bisa ditinggal.
Biarlah mumpung masih muda, gw akan membebaskannya tetap aktif..apapun yang bisa dia kerjakan, dia lakukan, bertemu teman2 nya, kumpul dengan keluarga besarnya tanpa gw, it's okay..apapun yang bikin istri gw bahagia, selama dia selalu ada buat gw dan gak pernah gak nyenengin gw ya gak ada masalah!

Gw seneng liat sasha juga semakin mandiri, kalo dulu sepertinya dia sangat sulit mengambil suatu keputusan sekalipun untuk dirinya sendiri, tapi sekarang hal itu sudah mulai berkurang, dia jauh jauh lebih baik dan makin baik..gw senang kita bisa berkembang menjadi lebih baik bersama seperti ini.

————

"Sayang, sarapan udah jadi..aku sm bunda masak bubur manado, enak deh..yuk bangun"
Ucap sasha membangunkan gw dengan wajah sedikit berkeringat, rambut dicepol keatas dan masih menggunakan celemek dapur.

"Ehmmm aku gak enak badan, kepalaku pusinggg.."

"Pasti kamu kecapean baal, seminggu ini kamu keluar kota terus..pasti makan nya juga gak teratur"

"Mau ku bawain kekamar makanannya? Ku bilang bunda yaa"
Tanpa menunggu jawaban gw, sasha segera keluar kamar dan kembali bersama bunda.

"Leeeee.."
Terdengar suara bunda mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya bun..aku abis muntah, perutku gak enak bangett, kayaknya salah makan deh"
Ucap gw sambil memegang perut.

"Kita ke dokter yaa"
Sasha memegang tangan gw dengan wajah yang ketakutan.

"Iyaa, mau bunda anter juga? Ohh atau minta anterin pak agus ya"
Ucap bunda.

"Kalian kenapa sih? Gapapa kok, minum obat yang dirumah aja bun, paling ntar sembuh."

"Emm ywda, tapi kalo kamu muntah lagi harus kedokter ya"
Ucap bunda, sambil menepuk pundak sasha menenangkannya dan meninggalkan kamar gw.

...

"Muka kamu pucet banget baal, kamu harus dengerin bunda yaaa! Aku gak mau kamu sakit!"
Wajah sasha benar2 panik kali ini.

"Iyaaa sayangg, peluuuk dong.."
Gw menyandarkan kepala ke dada sasha.

"Sekarang makan ya, ku suapin! Abis itu minum obat! Nanti kalo bu dinda telpon biar aku yang angkat bilang kamu sakit gak bisa kerja dulu hari ini"
Omel sasha yang seperti tak ada hentinya.

"Iyaaaa iyaaaaaa, udah dong ngomelnya, kamu gak cape ngoceh terus?"

"Huh!"
Sasha mengambil bubur dan menyuapi gw dengan wajah kesalnya itu.
Lebih ke wajah panik tapi kesal juga karna gw tak menurutinya ke dokter.

"Iklas gak nyuapinnya? Kok pake manyun?"
Gw menggodanya sambil mencolek pinggangnya.

"Iklas kok! Abisin!"
Sambil menyuapi gw suapan terakhir dan mengambilkan gw segelas air.
...

Dddrrrtttt dddrrrrtttt
(Bumamut calling)

Kita sama2 menengok ke arah hp gw yang bergetar di atas meja, sasha segera mengambil hp itu menyuruh gw menunggunya sambil berjalan keluar kamar, entah apa yang dia bicarakan dengan manager gw, tapi asli dia galak banget kalo udah begini..siapa yang berani lawan sasha sekarang? Hebat! Hahahha.
Jadi inget beberapa kali dia marah saat promo Dilan beberapa tahun lalu, saat tak sengaja ada penonton yang mendorongnya saat menjaga gw memasang tali sepatu, inget kan wajahnya? Nah seperti itu wajah dia sekarang, menakutkan.

DiggingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang