Jaloux

45.5K 1.8K 80
                                    

Author POV

"Hahahaha..."

Tawa ke-3 gadis menyeruak dari ruang tengah. Mereka sedang bersantai di sofa sambil menonton film animasi The Smurf yang entah untuk ke berapa kalinya sudah mereka tonton.

Drrttdrrtt!

"Eonnie, ponselmu berdering sejak tadi. Kenapa kau tidak menjawabnya, huh?" Gadis blonde itu bertanya dengan mulut yang penuh dengan potato chipsnya.

"Mana mungkin, Chaeyoung-ah.. Mandoo sedang merajuk dengan si Monkey berkaki panjang itu haha.. kau tidak lihat wajahnya seperti tomat rebus?!"

"Yaakk, Kim Jisoo! Shut up!"

Gadis berambut hitam itu beranjak dari duduknya dengan sedikit kesal karena ledekan dari Jisoo, si member tertua.

Yupp! Ketiga member girlgroup Blackpink itu saat ini tengah hiatus untuk mempersiapkan comeback terbaru mereka. Setelah menjalani tour keliling benua Amerika, Eropa dan Asia, akhirnya mereka memliki banyak waktu luang untuk beristirahat. Hanya sesekali ada jadwal individu dari tiap member, yang kali ini sedang dijalani Lisa. Itulah mengapa gadis yang dijuluki 'A dancing machine' itu kini tidak berada di tengah-tengah mereka.

"Wae, Eonnie? Apa si Monkey itu membuat masalah lagi?" Chaeyoung mendongakkan kepalanya melihat Jennie, meski sedetik kemudian matanya tak lepas dari snack potato chipsnya yg tampaknya akan habis, seketika wajahnya cemberut mengetahui itu.

"Memangnya kapan dia tidak membuat masalah? Justru aku merasa aneh jika dia tiba-tiba menjadi gadis baik-baik yang bisa membuatku tenang. Ingin sekali aku memenggal kepalanya ketika dia pulang nanti!"

"Aiishh! Your word, Jendeuk! Dia begitu saja kau masih tetap tergila-gila padanya. Haha..." lagi-lagi Jisoo tidak menyerah meledek Jennie.

Jennie melempar pandangan death stare nya pada Jisoo. Dan sebelum ia sempat memaki Eonnie-nya itu, tiba-tiba terdengar bunyi suara bel pintu dorm yang mereka huni berempat kini.

Ting-tong!

"Aku tau siapa yang datang. Look, Chaeyoung-ah sebentar lagi akan ada pertumpahan darah! Haha..."

"Mwo?? " gadis yang biasa disapa Chaeng itu hanya melongo tak mengerti akan ucapan Jisoo.

Jennie tak tahan lagi, ia tidak mau terus-menerus menjadi bulan-bulanan ledekan Jisoo, ditambah lagi sepertinya ia juga tahu siapa yang baru saja menekan bel dorm mereka. Dia tidak ingin membukanya, biar saja Chaeng atau Jisoo yang membukakan pintu tersebut. Ia tidak peduli, Jennie lebih memilih berlalu meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Jennie POV

Sungguh aku kesal sekali dengannya. Apa yang dipikirkannya ketika bersikap seperti itu didepan banyak orang, huh? Aku muak melihat tayangan itu beredar dimana-mana. Aku sampai membanting ponselku ketika kubuka akun instagramku, lagi-lagi aku melihat tayangan itu. Huh, sepertinya dia semakin banyak tingkah. Bagus sekali, Lalisa Manoban! Aku tidak akan berbicara padamu sampai kau benar-benar lelah menghadapiku. Lihat saja, kau akan benar-benar menyesal kali ini.

TOK-TOK-TOK!

"J... Open the door, please Im home, Honey!"

What did she said?? Open the door, please Im home, Honey! For god shake.. I dont care, Manoban!

"Jennie-yaa, dont be like this! We have to talk, babe Open the door! Apa kau tidak merindukanku, hmm?"

Aku masih mengacuhkannya. Demi Tuhan, ingin sekali kujawab bahwa tentu saja aku sangat merindukannya saat ini. Berapa hari kami tidak bertemu? Aku saja sampai lupa. Dia begitu sibuk akhir-akhir ini. 2 minggu yang lalu Lisa baru saja membuat heboh di event Celine, kemudian ia terbang ke Milan untuk menghadiri undangan Prada sebagai brand ambassador product fashion tersebut, lagi-lagi ia menjadi trending topic dimana-mana. Dan tidak berhenti sampai disitu, setelah event di Prada, Lisa segera menuju ke China untuk menjadi mentor dance di acara Youth With You. Dan disitulah, semua ini berawal. Dia benar-benar membuatku kesal karna kelakuannya di acara itu.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang