Dorm Blackpink.
Jennie masuk dengan langkah tergesa setelah ia membuka pintu dorm.
Wajahnya cemberut dengan raut kesal yang tercetak jelas pada ekspresinya di pagi ini.
"I HATE HER!!!"
Dia tiba-tiba saja berteriak, membuat Jisoo yang sedang menggoreng telur dadar hampir saja melemparkan spatula itu ke kepala Jennie.
"Yyaakkk! Jendeuk!!! Kau mengagetkanku, pabo-yaa!"
Jennie tak menggubris kemarahan Jisoo.
Ia berjalan menuju lemari es, dan mengambil sekaleng beer."Yyak yyak yyakk! Ini masih pagi, kenapa mengambil beer?" Jisoo merebut kaleng beer itu dari tangan Jennie.
"Aarrgghh!!! Eonniiii!!! Aku ingin membunuhnya!"
Jennie berteriak untuk kedua kalinya.
Jisoo menutup telinganya karna teriakan Jennie benar-benar membuat dorm itu seperti meledak.
Chaeyoung sendiri hanya memperhatikan dari sofa ruang TV, sambil memainkan senar gitarnya dengan ekspresi datar.
Mood nya masih kacau akibat penolakan Jisoo kemarin. Hingga di pagi ini, keduanya belum saling bertegur sapa.
"Kalau kau berani berteriak sekali lagi, aku akan menggorengmu bersama telur itu! Kau mau, hahhh??"
Jennie kemudian menampilkan wajah meringis. Lalu duduk di stool kitchen, sambil meremas jemarinya sendiri. Tensinya sangat tinggi pagi ini.
"Dan kenapa kau sudah pulang? Kenapa cuma sehari menginap disana? Dimana bocah nakal itu?"
Jennie menatap Jisoo dengan amarah yang tertahan, kemudian menceritakan apa yang membuatnya kesal pagi ini.
Flashback on
Ciiiittt!
Lalisa menghentikan Audi R8 nya tepat didepan gedung dorm mereka.
Jennie sedikit bingung, kenapa Lisa menghentikan mobilnya disini.
Karna sebelumnya Lisa mengatakan ingin mengajak Jennie sarapan diluar.Ia juga sempat merasa aneh, karna ini masih terlalu pagi untuk pergi mencari sarapan.
Matanya saja rasanya masih mengantuk dan tentunya kelelahan selepas aktifitas seks mereka semalam yang benar-benar menggila.Tapi karena Lisa memaksa, Jennie tak bisa menolak.
Namun sekarang ia tidak mengerti mengapa Lisa membawanya kesini.
"Kau ingin sarapan di dorm?" Tanya Jennie.
"Anni."
"Lalu kenapa berhenti disini, hon?"
"Kau yang turun."
"Maksudmu?"
Lisa kemudian menatap Jennie dengan wajah lelah.
"Pulanglah ke dorm. Jangan tinggal di apartemenku lagi."
Jennie mengangkat alisnya tinggi-tinggi. Berusaha tak percaya dengan apa yang Lisa katakan.
"Mwoooo?"
"Berhenti untuk menggangguku lagi, oke? Kita boleh bertemu kecuali memang ada urusan pekerjaan. Selebihnya aku akan stay di apartemen, dan kau di dorm. Atau kau ingin pulang ke rumah? Aku akan mengantarmu. Yang penting kita tidak bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomanceIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...