Jealousy

11.5K 1K 108
                                    

Readers sayang, don't be a silent reader, please... ☹️
Cukup comment dan tekan vote, that's it!
Itu sudah bikin Minthor happy dan semangat buat nulis cerita ini.
Mari kita saling menghargai 🙃
Spread love 🥰
Enjoy the story 💞
.
.
***

Dorm.

Harum aroma scramble egg menguar di ruang tengah dorm Blackpink.
Jennie, yang berada di dapur sedikit kerepotan menyiapkan sarapan pagi ini.
Mulanya ia berencana membuat mashed potato with salad, lalu menambahkan scramble egg favorit Lisa.
Namun karna nyeri pada pergelangan kakinya terasa semakin hebat, ia tidak bisa bergerak dengan leluasa. Mengaduk kentang rebus dengan keju, sekaligus memotong sayuran sebagai salad, dan mengorak-arik scramble egg diatas teflon yang kini justru nampak mulai gosong, membuat Jennie frustasi mengerjakannya.

Jisoo meletakkan tas nya diatas counter kitchen, dan memperhatikan pergerakan Jennie yang tergesa.

Ia menyeruput jasmine tea yang sudah dibuat Jennie sebelumnya.

"Oh no..."
Jennie mendesis jengkel. Membuat Jisoo meletakkan cangkir teh nya kembali.

"Jendeuk...?"

"Eonni, mian... Aku tidak tepat waktu menyelesaikan ini..."

Jennie meletakkan wadah mashed potato nya yang belum selesai, karna menyadari bau gosong pada scramble egg nya.

Jisoo masih meneliti gerakan Jennie yang nampak kesulitan berjalan.
Bersamaan dengan itu Chaeyoung pun kini muncul dan meletakkan softcase gitarnya disisi counter.

"Damn it!"
Jennie mengaduk scramble egg yang nampak lengket pada teflon, wajahnya memekik kesal.

"Jendeuk, kau baik-baik saja?"

Namun Jennie tidak menjawabnya, perhatiannya masih terfokus pada scramble egg yang berusaha ia selamatkan.

Semoga masih bisa dimakan.
Keluhnya dalam hati.

"Jendeuk!" ucap Jisoo sedikit mengangkat suaranya.

Chaeyoung yang ikut menyadari situasi itu berusaha mengambil alih, ia mematikan kompor tanpa meminta izin dari Jennie.

"Great! Aku mengacaukannya!"
Jennie menghela nafas kasar. Ia meletakkan spatula dengan kasar.
Peluh didahinya mampu menjabarkan rasa frustasinya kini.

"Are you ok, Eonni?"
Tanya Chaeyoung yang menuntun Jennie untuk duduk bersama mereka.

Jisoo mengambil tissue, kemudian mengusap peluh Jennie didahinya.

"Mashed potato belum selesai, salad pun belum seluruhnya kupotong, dan sekarang scramble egg itu terlihat sangat mengerikan. Hufftt..."

"Minumlah, Eonni... Ini hanya sarapan biasa, kau sedang tidak mengikuti olimpiade memasak."
Ucap Chaeyoung sambil menyodorkan cangkir jasmine tea padanya.

Jennie pun menurutinya, ia segera menyeruput teh hangat tersebut.

"Mian, Eonni, Chaengie, kalian hanya sarapan teh ini saja pagi ini... Haistt, Lisa juga padahal harus shooting pagi ini..."

"Jangan berlebihan, Jendeuk... Kau sudah seperti ahjumma-ahjumma kau tahu? Bersantailah... Kau nampak tidak baik-baik saja..."

"Anni... Aku menyukai ini. Kalian semua sedang sibuk bekerja, aku benar-benar ingin merawat kalian..."
Jawab Jennie dengan wajah tulus.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang