Stupid Mistake

9.6K 987 167
                                    

Jisoo menoleh kepada Chaeyoung untuk kesekian kalinya dengan senyum yang tersipu saat si gadis Chipmunk itu sedang fokus mengemudi.

Ia tak henti-hentinya bersyukur karna akhirnya perasaannya pada gadis itu terbalas sudah.

Pipinya yang merona mengingat bagaimana ciuman hebat mereka terjadi didalam lift yang sempit itu, membuat Jisoo cengengesan sendiri.
Ia tidak menyangka, ternyata Chaeyoung cukup mahir melumat bibirnya.

Hm, pasti si Manoban yang nakal itu mencekoki dia dengan ilmu-ilmu mesum.

Jisoo membatin.

Kepalanya menggeleng membayangkan kegilaan dua anak kembar beda rahim itu.
Pikiran Jisoo juga melayang jauh, bagaimana jika ia nantinya akan benar-benar bercinta dengan gadis ini?
Rona pipinya semakin memerah.
Ia tidak yakin, apa Chaeyoung bisa melakukannya?
Tapi sejujurnya, ia lebih takut membayangkan dirinya sendiri, yang sama sekali tidak pernah memikirkan hal mesum apapun.

Apalagi dengan sesama wanita.

Apa yang harus ia lakukan?

Dia sering mendengar kekonyolan Lisa dengan tanpa canggung menceritakan aktifitas seksnya bersama Jennie. Tapi sedikitpun Jisoo tak pernah membayangkan itu.
Apapun yang keluar dari mulut Lisa, ia tidak pernah serius memikirkannya.
Bagi Jisoo, Lisa hanya bocah.

Tapi sekarang, ketika akhirnya ia memiliki hubungan dengan sesama wanita, Jisoo merasa ia tidak mungkin mengabaikan hal itu lagi.

Karna dilihat dari sikap Chaeyoung, si Chipmunk itu tak kalah mesumnya dengan sahabatnya, Lalisa Manoban alias Queen of yadong.

Haiistt!
Apa aku harus kursus kilat dengan Jennie?
Itu benar-benar menggelikan.
Tapi bagaimana jika Chaeyoung meminta padaku untuk melakukannya? 😫

(Si kakak Chu, belum apa-apa dah mikirin yg iya2 ae. Ntap mantap ya kak Chu 🌚😆)

Aku bersedia melakukan itu dengannya.
Tapi aku benar-benar malu.
Dia baru menciumku saja aku sudah hampir pingsan rasanya.
Bagaimana jika ia sampai.....???
Huuwaaa....

Jisoo meringis sendiri membayangkan itu.

"Eonnie?"

"Eoh?"

Dan wanita Korea itu sedikit terperanjat saat Chaeyoung akhirnya menghancurkan lamunan konyolnya.

"Gwenchana?"

"Ah, Ne..."
Jawab Jisoo sambil menundukkan wajahnya.
Ia takut Chaeyoung mendapati pipinya yang bersemu merah saat ini.

Dan disaat ia mengkhawatirkan itu, tiba-tiba saja Chaeyoung mengangkat dagunya lembut.
Menarik wajahnya untuk bertatapan dengannya.

Apa dia akan menciumku lagi?
Apa ia ingin melakukannya sekarang, didalam mobilnya ini?
Mobil ini pasti akan bergoyang.
Hhh, ini masih pagi.
Chaeyoung benar-benar mesum.

"Kita sudah sampai, Eonnie..."

Tuing!

Jisoo lantas mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

Benar.
Mobil Chaeyoung sudah berada di parkiran lokasi shooting Jisoo.

Seketika wajahnya memanas karna malu.

Ya ampun, sekarang aku yang mesum.

Ia memekik dalam hati.

"Ayo kita turun."
Chaeyoung memberikan senyum manisnya.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang