Bestfriend or...??

10K 951 327
                                    

Braakk!

Chaeyoung melempar kunci mobilnya dengan kasar. Jennie yang sedang menikmati teh nya di ruang TV sedikit terperanjat dengan tingkah laku adik sulungnya itu.

Ia menatap wajah si Chipmunk yang nampak masam, dan berjalan menuju kamarnya.

Jennie sungkan untuk menegur, pandangannya kemudian tertuju pada Jisoo yang kini meletakkan tas nya diatas sofa.

"Chae, jika kau lapar aku bisa membuatkan ramyeon untukmu..."
Teriak Jisoo yang tak mendapat sambutan apapun dari sang kekasih.

"Hhh..."
Dan Jisoo menghela nafasnya panjang.

Jennie mengulum senyum sambil menyeruput teh hangatnya.

"Masih marah, hm?"
Tanyanya kemudian sambil memperhatikan Jisoo yang kini sedang menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Seharian ini dia mengacuhkanku. Dia hanya menjawab pertanyaanku sekedarnya. Dia mengantarku shooting, menungguku dengan sabar, sampai kami akhirnya pulang namun dia tetap mengacuhkanku. Aku mengajaknya makan diluar, dia juga menolak. Aku tidak menyangka Chaeng susah sekali dirayu jika sudah marah."
Jelas Jisoo dengan wajah lelah.

Dan Jennie tersenyum lagi.

"Begitulah kalau kebutuhan seksual tidak terpenuhi dengan benar."

"Yyaakk! Jangan bicara seperti itu, Jendeuk! Aku malu..."

"Apa lagi yang membuatmu malu, Eonnie? Kau yang menantangnya lebih dulu. Jelas saja dia marah karna kau hanya mempermainkannya."

"Aku tidak bermaksud untuk mempermainkannya, aku hanya belum siap."

"Jika belum siap, kenapa kau menggodanya?"

"Aku tidak tahu jika Chaeng ternyata berani melakukannya."
Jisoo mempoutkan bibirnya. Wajahnya nampak memerah karna malu.

"Sudah kukatakan, pacarmu itu tidak sepolos yang kita duga, Eonnie. Lisa memberikan pelajaran biologi padanya secara tidak langsung, almost everyday..."

Jennie meletakkan cangkir tehnya diatas meja. "Tinggal prakteknya saja!" lanjutnya kemudian.

"Sudah kukatakan, berhenti memperjelas hal itu. Kau membuat wajahku panas."

Jennie tergelak lagi.
Ia mencoba memaklumi kecanggungan Eonnie nya yang belum terbiasa tentang semua hal yang berbau seks.

Jennie lantas memfokuskan pandangannya pada layar TV yang sedang memutar acara Netflix seperti biasa.

Berbeda dengan Jisoo, seketika pikiran wanita berumur 25 tahun itu kini melayang jauh.
Ingatan saat Chaeyoung menghisap payudaranya masih terekam jelas dalam kepalanya.
Seketika darahnya berdesir merasakan sensasi aneh yang membuatnya menelan ludah dengan berat.
Belum lagi saat jemari Chaeyoung bergerilya dilipatan vaginanya.
Jisoo benar-benar basah.

Ia cukup shock ketika memeriksanya di kamar mandi.

Bagaimana bisa si Chipmunk itu melakukan ini padaku?

Gumamnya dalam hati.

"Masih membayangkannya, hm?"
Celetuk Jennie yang membuat Jisoo praktis melotot.

"Yyaakkk!!!"

"Hahaha...Eonnie, akui saja jika kau juga menginginkannya. Mimik turn on mu itu tak bisa berbohong. Hahaha..."

Lagi, Jennie tertawa memperhatikan wajah Jisoo.

Ia tidak bermaksud untuk meledek. Tapi Jisoo terlalu amatir untuk berpura-pura tidak horny.
Dan itu sangat jelas terlihat oleh mata kucing Jennie.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang