Lalisa POV.
Hari ini adalah tepat satu minggu pasca aku jatuh miskin.
Ya, aku gadis miskin sekarang.
Dan lucunya, pacarku sendiri yang membuatku jadi seperti ini.
Setelah kurelakan hampir seluruh harta kekayaanku untuknya, kupikir aku akan mendapatkan balasan berupa sex yang menggila bersamanya. Atau paling tidak kecupan manis sebagai bukti kerinduanku untuk menyentuhnya.
Tapi, bukan Jennie namanya kalau ia tidak kejam.
Jangankan bermesraan, tiap kali kucoba dekati dirinya, dia selalu menahan bahuku agar menjauh.
Dan yang lebih parah dari semua itu, kami masih belum tinggal satu atap.
Tidak di dorm, apalagi di apartemenku.
Ia menolaknya.
Jennie lebih memilih kembali kerumah, dan tinggal bersama Eommanya.And by the way, hubungan pacarku dengan ibundanya itu kian membaik.
Mungkin itu satu-satunya hal terbaik yang patut kusyukuri dari semua kejadian ini.Jadi mau tidak mau aku harus menerima dengan lapang dada, saat Jennie memutuskan untuk tidak tinggal bersamaku dalam beberapa waktu ini.
Agar lebih bisa memiliki quality time bersama Eomma.Selain itu, dengan alasan ingin fokus mengerjakan the album, karna tak terima aku dan Chaeyoung mencuri start duluan, Jennie praktis semakin tak punya waktu untukku.
Dan beginilah aku sekarang.
Menyender pasrah seperti tongkat baseball di pojok ruangan, sembari memandangi foto-foto kami yang tersimpan rapih dalam koleksi kameraku.
Aku kekurangan harta, juga kekurangan seks.
Sialan benar!
Sungguh menyedihkan nasib bocah Thailand ini kan?
Huuftt....
Bagaimana mungkin ia begitu hebat menahan hasratnya saat kurayu.
Aku tahu persis bagaimana gilanya Jennie ketika ia bercinta.
Hampir empat bulan aku tak menyentuhnya, apa dia tidak rindu jari-jari panjangku, huh?
Aku sudah lelah bermain solo sambil membayangkan tubuh indahnya.
Sudah tahu dia punya pacar mesum, bisa-bisanya wanita itu memperlakukanku dengan begitu kejam seperti ini.
God...
I miss you, J.
Bagaimana mungkin kau bisa menahannya sedangkan aku tidak?
Eoh, wait!
Jangan-jangan, Jennie sudah mulai terbiasa tanpaku?
Dia mulai tidak membutuhkanku.
Gawat!
Itu tidak boleh terjadi.
Tidak!
Tidak boleh seperti ini.Jennie tidak mungkin terbiasa tanpaku.
Aku harus memperbaiki keadaan ini.
Kembali seperti semula, saat pacarku itu menggilaiku habis-habisan.
Ya, aku harus merebut hatinya kembali.
Harus!
* * *
Jennie POV.
"Kau yakin tidak ingin mengundang Lisa makan malam, Jane?"
Suara Eomma yang saat ini berdiri didepan kamarku praktis menghentikan gerak tanganku yang sedang fokus memakai lipbalm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomanceIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...