Author POV
Selama satu hari penuh Lisa tidak keluar dari kamar. Setelah Chaeyoung meninggalkannya dari kamar Jisoo, ia segera bangkit untuk mandi dan membuat segelas susu coklat. Tanpa ada obrolan dengan Jisoo ataupun Chaeyoung, Lisa masuk kembali ke kamarnya yang dia tempati bersama Jennie. Ia tidak marah dengan siapapun, Lisa hanya tidak mood untuk bicara atau sekedar basa-basi. Terlalu banyak yang terjadi setelah ia pulang dari China. Masalah dengan Jennie saja belum selesai, kini bertambah lagi kesalahpahaman dengan Chaeyoung. Sedangkan Jisoo atau Chaeyoung pun seolah sudah sangat faham dengan watak si bungsu itu. Membiarkan Lisa menyendiri adalah hal yang paling tepat untuk saat ini.
Dan malam ini, Jisoo dan Chaeyoung tengah duduk diruang TV sambil menonton serial Netflix favorit mereka.“Kau sudah mengatakannya pada Lisa?” Jisoo memulai obrolan.
“Ne… Eonnie. Aku kesal dengannya. Aku tidak tahan lagi untuk menyembunyikannya..”
“Huuftt… kalian bertiga sungguh menyedihkan. Terlibat cinta segitiga… haiistt, aku seperti menonton drama saja.”
Chaeyoung tersenyum miris, tanpa menanggapi ucapan Jisoo. Jisoo memang sudah tahu tentang perasaan Chaeyoung terhadap Jennie selama ini. Ia mengamati sikap Chaeyoung yang terkadang terlihat berbeda ketika Jennie menggodanya. Diapun, menjadi salah satu bodyguard ‘tidak resmi’ bagi Jennie, jika Lisa tidak sedang berada disamping wanita kucing itu. Mulanya, Jisoo merasa perhatian Chaeyoung pada Jennie hanya sebatas antara yeodongsaeng (adik perempuan) dan eonnie nya saja. Lama kelamaan ia semakin curiga, kepekaannya sebagai unnie tertua membuat ia yakin bahwa gadis chipmunk itu memang menyukai Jennie.“Pantas saja anak itu mengurung diri saat ini. Dan Jennie, kemana dia? Sudah selarut ini belum juga pulang. Apa Chahee menculiknya?” ucap Jisoo asal.
“Yakk Eonnie, tidak mungkin ia sebodoh itu… meskipun aku yakin, ia pasti merencanakan sesuatu.”
“Kau benar, Chaeyoung-ah… apa lagi yang akan ia buat sekarang ini? Dia pasti ingin membuat sensasi lagi. Aku rasa gadis itu keturunan penyihir."
Chaeng POV
Jisoo Eonnie benar. Chahee memang punya hobi membuat sensasi yang menyangkut nama grup kami. Aku masih ingat ketika dia dengan sengaja mempublikasikan bahwa ia memfollow akun Instagram Kim Jongin alias Kai ‘Exo’ sesaat setelah isu dating antara Jennie Eonnie dengan pria itu merebak di media Korea setahun yang lalu. Seolah ingin membuktikan bahwa kabar itu memang fakta, karna semua orang tahu bagaimana kedekatan antara Jennie Eonnie dengan gadis itu. Meski sebenarnya isu dating tersebut hanya rekayasa dari kedua management kami. Yeah, Fuckin Media Play! Tak ingin kujelaskan, karna itu sangat menyebalkan. Menyebalkan karna harus melihat Jennie Eonnie diisukan dengan laki-laki lain. Menyebalkan karna aku harus kerepotan menenangkan Lisa yang murka seperti orang sinting. Aku harus menenangkan dua hati. Hati Lisa, dan tentu saja hatiku sendiri.
Aku lupa kapan pertama kali aku merasa jatuh cinta dengan Jennie Eonnie. Yang aku bisa ingat hanyalah, sikapnya yang selalu manis dan membuatku tersipu. Dia begitu menggemaskan, seolah siapapun yang mengenalnya ingin sekali melindunginya. Dan kupastikan aku akan melakukan itu, dengan siapapun ia menjalin hubungan saat ini. Kecuali dengan Lisa, aku akan menahan tiap langkahku. Aku tidak ingin bersaing dengannya. Lisa juga sangat berharga untukku. Entahlah, si Monkey menyebalkan itu sejujurnya sangat rapuh. Ia mudah sekali menangis jika berkaitan tentang Jennie Eonnie. Dan aku tidak ingin menyakitinya. Tapi si bodoh itu kini bertingkah konyol, mengatakan ia lelah pada Jennie Unnie. Monkey Idiot! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.“Yak, Chaeng-ah… lihat ini! Si Mandoo itu…. Haiiissttt!”
Jisoo Eonnie menyadarkan lamunanku dengan menunjukkan ponselnya. Aku melihat Jennie Eonnie memposting banyak foto dirinya dengan Chahee sejam yang lalu di akun instagramnya.
Aku terperangah. Apa-apaan ini? Foto-foto yang begitu intim. Impossible!
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomanceIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...