Jisoo terbangun dengan perasaan yang aneh.
Pada beberapa bagian tubuhnya, ia merasa nyeri.
Meringis pedih dengan kantung matanya yang sedikit timbul, dapat dipastikan wanita Kim ini sedang kelelahan akibat akitifitasnya semalam.Bercinta dengan Roséanne Park.
Ketika akhirnya ia membuka mata, Jisoo mendapati lengan Chaeyoung memeluknya dari balik selimut dengan tubuh sepenuhnya telanjang.
Wajahnya merona merah.
Flashback on.
"Yes, itu enak sekali... Apa yang kau lakukan disana? Tadi sangat perih, kenapa sekarang jadi enak?"
Chaeyoung tersenyum menyeringai.
"Aku mengocoknya, sayang..."
"Mengocok? Jennie mengatakan itu seperti mixer. Itu benar... Jarimu kenapa bisa bergerak secepat itu? Oouuchh.... Hmmphh..."
"Mixer?"
"Lisa mengajarkan tekhnik mixer padamu, chagiya?"
"Mwo?"
Chaeyoung hampir tergelak mendengar ceracauan konyol kekasihnya yang kini sedang sibuk mendesah dalam pelukannya.
"Aakhh... Dalam sekali... Itu terlalu dalam... Ouchh..."
Jisoo meremas lengan kekasihnya, karena si Chipmunk semakin kuat mencolokkan satu telunjuknya itu kedalam milik Jisoo.
Sebelumnya ia hanya memasukkannya setengah saja, karna khawatir akan menyakiti Jisoo.
Tapi seiring berjalannya permainan mereka, Chaeyoung semakin gila terbawa arus.
Ia lantas melepaskan pelukannya pada Jisoo, kemudian beranjak bangun untuk mengambil posisi duduk.
"Kenapa berhenti?" tanya Jisoo ketika menyadari perasaan 'nikmat' itu hilang.
"Aku ingin menunggangimu, Kim Jisoo."
Chaeyoung yang juga sudah tak mengenakan sehelai benangpun langsung menempelkan vaginanya pada vagina Jisoo yang masih mengangkang.
Jisoo melotot seketika.
"Chagiya? Kau akan menggunakan gaya joki berkuda, atau scissor?"
Chaeyoung langsung menghentikan gerakannya.
"Yyakk! Darimana kau mempelajari itu? Kau bahkan lebih banyak tahu tentang tekhnik bercinta, daripada aku yang sudah belajar dengan Lisa."
"Kau belajar dengan Lisa, maka aku juga belajar dengan pacarnya."
Chaeyoung meledakkan tawanya.
"Aaa... Kau selalu menolakku tapi diam-diam malah kursus kilat dengan Jennie Eonnie, hm?"
Jisoo yang sudah berkeringat deras, mengusap wajahnya secara kasar.
"Cepat lakukan saja, aku tidak tahan."
Setelah melempar seringaiannya pada sang kekasih, Chaeyoung mulai bergerak diatas Jisoo.
Ia menggesek-gesekkan miliknya dengan milik kekasihnya itu.
Membuat sensasi nikmat, sehingga tubuh Chaeyoung bergetar saat merasakannya."Aakhhh.... Ssshh aahh.... Licin sekali.. Ahhh..."
Chaeyoung mendesah gila. Tak peduli dengan teriakannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomansaIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...