Drunk in Love! 🔞💦

20.5K 1.1K 21
                                    

WARNING!!!
Mature content!

Minthor gk tanggung jawab kalo ada yang basah ya 🤭
Nikmati video editan Minthor dulu diatas biar makin panas 🔥🔥😂

Jgn baca saat lagi puasa bagi yang menjalankannya.
Di skip aja tunggu waktu berbuka 😁
.
.
.

Lalisa POV

Aku merasakan lengan seseorang melingkar pada pinggangku dengan posesif. Dan kutahu siapa pemilik jemari lentik ini.

My Nini!

Aku memejamkan kedua mataku, menikmati kehangatan pelukannya.
Jika tubuh Jennie dibuat dari sebilah belati, maka aku sudah mati saat ini.
Karna tanpa memandangnya pun aku sudah merasa gila dengan sentuhan payudaranya di punggungku.

Ini memang caranya. Cara favoritnya untuk membawaku kembali ke alam bawah sadar, bahwa aku sangat beruntung memilikinya.
Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang membuat mataku tak berkedip selain menatap kelopak mata yang sendu namun sangat menggoda itu.
Kami saling beradu pandang, ketika aku membalikkan tubuhku menghadapnya.

Dari sisi lain diriku, aku sangat marah padanya karena menerima peran itu. Apa ia sengaja membiarkan dirinya disentuh orang lain?

Aku sangat kekanakkan?
Benar. Aku hanya manusia berotak kerdil jika menyangkut tentang JennieKu.
Kalian tidak tahu betapa berbahayanya wanita di depanku ini. Seperti memiliki magic, ia menyulap jiwa seseorang menjadi tidak waras.
Dan aku adalah korbannya.

Tapi aku menyukai siksaan ini.
Dan karna aku sangat marah saat ini, mungkin aku harus memberikan hukuman padanya, agar dia tahu siapa pemilik tubuh itu?
Aku!
Aku yang memiliki semua atas dirinya.

Aku mendorongnya dengan kasar ke dinding kamar mandi yang dingin.
Dapat kulihat matanya mengerjap kaget, namun setelah itu ia memberikanku seringaian menggoda.

See?

Jennie pernah berkata, "Aku adalah gadis murahan jika didepanmu, Manoban!"

Aku ingin membuktikan kata-katanya itu.
Kucium bibirnya dengan lahap, sampai ia kesulitan mengatur nafasnya.
Jemariku pun tidak tinggal diam. Dengan semangat, aku memilin putingnya yang kini mulai mengencang. Aku bersumpah, payudaranya sangat keras dalam genggamanku.

Jennie bergerak tak bisa diam, dibawah sana pasti sudah sangat basah.
Aku melepaskan ciumanku. Memberikan jeda pada pernapasannya untuk bersiap menerima yang lebih dari ini.
Bibirnya nampak membengkak akibat serangan lidahku.

"Kau benar-benar membuatku marah, Jennie Kim!"

Dadanya turun naik tak berdaya.

"Bukankah kau selalu menghukumku, jika membuatmu marah?"
Di ujung nafas yang tersengal itu, wanitaku ini masih bisa menantangku.
Sudut bibirku terangkat sempurna.

"Baiklah, aku pastikan kau akan sulit berjalan esok."

"Itu rencanamu untuk menggagalkan kontrak kerja itu, bukan?"

Keningku berkerut mendengar kalimatnya. Kontrak kerja?

"Besok siang aku diminta menandatangani kontrak itu, honey..."
Ucap Jennie sambil meraba leherku, lalu turun menuju dadaku.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang