"Sial. Aku sungguh sial. Sial sial sial! Damn it!"
Jimin menendang ban mobilnya emosi.
Aku cm menatapnya sambil menggeleng.
Sahabatku ini sedang frustasi. Project Pentagon nya ditangguhkan karna kehilangan sponsor.Pentagon adalah boy group dibawah besutannya. Koreo-koreo fantastis dari mereka adalah hasil karya masterpiece dari sahabatku ini.
Jimin jugalah yang menemukan ke-9 pria tersebut, lalu menjadikannya satu group.
Berawal dari situ, aku kini mengakui jika sahabatku ini juga ternyata berbakat menjadi producer.Dan project Pentagon yang sudah ia siapkan sempurna terpaksa kehilangan sponsor tanpa alasan yang jelas.
Label tempat Pentagon bernaung pun akhirnya menunda project tersebut. Dan fokus kepada idol-idol mereka yang lain."Kau tahu, jika aku seorang billionaire, aku akan menjadi CEO sebuah agency yang tidak akan mau terlibat kolusi atau nepotisme sampah didalamnya!"
Aku menaikkan sudut bibirku mendengar ocehan sarkasmenya.
"Great! Saat aku ingin menjadi koreografer sepertimu, kau malah mau menjadi CEO agency."
"Yaakk, kau mau menjadi koreografer karna sudah bosan dengan ketenaran dan uangmu, Monkey!"
Aku menggeleng sambil terkekeh. "It's not about money, Jim. It's all about Jennie..."
Jimin mengerutkan keningnya mendengar kalimatku.
"Jika aku dan dia bukan seorang idol, pasti tidak ada yang peduli dengan hubungan kami..."
Jimin memandangku sejenak, "Tapi karna kalian seorang idol, maka akhirnya kalian bisa bertemu dan bersama seperti sekarang. That's the point, dude!
Aku tersenyum hangat, Jimin adalah yang terbaik.
"Ok. Aku punya ide. Bagaimana jika kita buat Pentagon collab dengan boy group lain, agar agency lain bisa menjadi sponsor penuh..."
"What?"
"Kita bisa bicarakan dengan agency ku untuk langkah pertama. Aku akan minta bantuan sajangnim..."
Jimin mengembangkan senyumnya lebar-lebar.
"My best monkey! Gomawo, gomawo!"Sejak hari itu aku fokus membantu Jimin untuk mendebutkan project Pentagon nya.
Jimin yang mempunyai background penari kontemporer akan menyulap karakter Pentagon yang semula berciri khas boy crush, akan menjadi theatrical.Selama hampir seminggu aku mencoba menghubungi beberapa teman producer yang kukenal agar bisa membantu menggoalkan project ini, tak terkecuali sajangnim.
Kudengar saham agency kami sedang turun akibat skandal Burning Sun yang disebabkan oleh Seungri Oppa. Aku rasa dengan project ini bisa mengalihkan perhatian media dari berita itu.
Yeah, bagiku untuk menutupi sebuah keburukan maka kita harus memperbaikinya dengan sesuatu yang positif. Bukan malah dengan sensasi atau membuat kebohongan lainnya.
It's not my style!
Jadi kupikir ini adalah ide yang bagus. Namun Sajangnim tak jua meresponnya."Sudahlah, Lalisa. Mungkin project ini harus di pending. Sampai agency Pentagon mendapat sponsor baru."
Jimin meneguk bir nya dengan putus asa."Agency ku juga menolaknya... Kami sedang fokus menangani collabku dengan Rich Brian. Sorry, bro..."
Ucap Jackson menanggapi.Aku terdiam dan hanya menghela nafas memperhatikan kedua sahabatku ini. Sampai akhirnya kudengar ponselku berdering.
Drrtt! Drrtt!
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomanceIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...