Part ini mengandung unsur yang mungkin membuat basah 🤭
Be carefull! 🌚😂
.
.
Jangan lupa tekan vote dan comment ya readers sayang.
.
Spread love 🥰
.
.
.Jennie meringis ketika pertama kali membuka matanya di pagi ini.
Ia merasakan nyeri pada pergelangan kakinya yang cidera. Dengan sedikit susah payah Jennie berusaha duduk dan bersandar pada headboard ranjang.
Ia lantas menyeka butir-butir peluh didahinya dengan punggung tangannya yang ikut berkeringat.
Menghela nafasnya pelan-pelan, Jennie menahan sakitnya agar tak mengganggu Lisa yang masih lelap dibalik selimut.Ia melirik jam dinding, hari masih sangat pagi. Bahkan mataharipun belum nampak dari persembunyiannya.
Jennie kemudian meraih ponselnya diatas nakas. Membaca banyak notifikasi dari staff management nya, mengingatkan tentang opening Gentle Monster Korea yang akan dilaksanakan pada hari esok di Seoul.
Ia memijit pergelangan kakinya dengan gerakan ringan sekedar meredakan rasa nyerinya.
Memutar otak, Jennie berpikir bagaimana ia menghadiri event besok jika kakinya saat ini nampak tidak baik-baik saja?
Seketika ia menyesali kelalaiannya yang tidak rutin therapy selama seminggu ini.
Berawal dari Lisa yang sibuk dengan persiapan vlog pribadinya, LiliFilm-4 yang sudah merampungkan koreografinya.
Setiap pagi kekasihnya itu berangkat bersama Jisoo, mengantarnya menuju lokasi shooting. Setelah itu Lisa menuju studio untuk berlatih bersama koreografernya. Selesai latihan, ia kembali ke lokasi shooting, menjemput Jisoo kemudian pulang bersamanya.Chaeyoung sendiri juga tengah sibuk mondar-mandir studio mengerjakan aransemen lagu-lagunya bersama Teddy Park, yang ikut membantu debut solonya.
Alhasil, gadis berpipi mandu itu lebih sering menghabiskan waktunya di dorm sendiri, hanya ditemani oleh anjing dan kucing-kucing peliharaan mereka.
Jennie tidak mempermasalahkan itu, ia justru menikmatinya.Meski berulang kali Lisa selalu mengingatkannya untuk jangan meninggalkan therapy nya, namun Jennie tetap mengabaikannya. Ia hanya sedang ingin menikmati hiatusnya dengan santai, tak ingin mengerjakan apapun.
Ia lebih suka memasak, sambil menunggu kakak, adik, dan kekasihnya pulang.
Lalu mereka berkumpul bersama untuk menikmati makan malam yang ia buat, kemudian bertukar cerita, saling melempar ejekan di meja makan, terkadang terselip pertengkaran-pertengkaran kecil yang membuatnya gemas, Jennie sangat menikmati semua moment indah itu.
Baginya, Blackpink adalah keluarga. Dan ia bersyukur memiliki semua itu.Ia melirik kembali ke ponselnya, mencari beberapa kontak yang bisa ia hubungi.
Jennie harus ke dokter. Ia harus mengatasi ini."Morning, baby..."
Jennie sedikit terlonjak saat mendengar suara serak Lisa memanggilnya tiba-tiba.
"Eoh? Morning, Lili... Kau sudah bangun?"
Lisa menggeliatkan tubuhnya sejenak, kemudian beringsut mendekati Jennie dan menyandarkan kepalanya di paha gadis itu.
Jennie tersenyum menyambutnya. Ia meletakkan kembali ponselnya diatas nakas."Ne. Aku shooting pagi ini... Vlog ku harus rampung seluruhnya di akhir bulan, agar tidak bertabrakan dengan schedule yang lain."
Jawab Lisa yang kini menyembunyikan wajahnya pada perut Jennie."Benarkah? Wooww, Aku tidak sabar melihat hasilnya..."
"You'll be like it, baby..."
Lisa melepaskan pelukan pada perut Jennie, dan menengadahkan kepalanya."Really? Hmm...? Bagaimana kau bisa meyakinkanku?"
"Of course. I'm the hottest, okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
RomantikIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...