Dorm, 08.00 KST.
Termenung sambil menatap mesin kopi yang sedang menyala, seorang wanita dewasa itu nampak tidak bersemangat hari ini.
Jisoo, praktis tak tidur semalaman setelah kejadian tidak terduga yang ia alami. Yaitu, Chaeyoung mencium bibirnya tadi malam.
Mencium dengan cara paling agresif, kasar dan tidak sopan.Kejadiannya terjadi begitu cepat. Sampai-sampai ia tidak bisa mengurutkan bagaimana awal mula semua itu bisa terjadi.
Jisoo hanya ingat, Chaeyoung marah-marah padanya dengan alasan yang tidak jelas.
Memancing emosi gadis itu, hingga akhirnya Jisoo berteriak didepan wajahnya dengan luapan emosi yang tak terkendali.
Dan saat itulah, moment itu terjadi.
Chaeyoung melumat bibirnya sampai ia terhimpit ke tembok, dan spontan membuat Jisoo menggigit bibir gadis Chipmunk itu.Jisoo menyentuh bibirnya sendiri, mengingat peristiwa yang menyebalkan itu sekaligus membuat darahnya berdesir merasakan sensasi aneh dalam dirinya kini.
Dia kurang ajar. Tapi aku menyukai bibirnya.
Ah, otakku pasti sudah gila.Gumamnya dalam hati.
"Jisoo Eonni..."
Suara Lisa muncul mengagetkannya.
"Eoh? Lisa-yaa... Kau ingin kopi?"
"Eum, Ne."
Jisoo lantas menambahkan porsi kopi pada mesin coffee maker itu.
"Eonni, mianhae... Semalam aku tidak mengabarimu, ponselku mati. Aku tidak sempat menjemputmu karna shooting ku selesai sampai malam."
"Gwenchana, Lisa-yaa... Selesaikan semua pekerjaanmu, aku baik-baik saja. Dan tidak usah khawatir lagi, karna Jackson tidak akan menggangguku lagi."
"Benarkah? Wae?"
"Aku sudah memaafkannya..."
"Jinjja? Apa kau yakin, Eonni?"
Jisoo mengangguk dengan senyumannya. "Dia juga bilang, bahwa dia sangat menyesal karna kesalahannya padaku, kau jadi memusuhinya. Dia benar-benar terlihat sedih..."
Lisa tertegun.
Sejujurnya, ia juga merasakan hal yang sama.
Tak seharusnya ia bersikap kekanakkan seperti itu.
Justru tugasnya adalah menjadi penengah, supaya hubungan diantara keduanya bisa membaik."Perbaikilah hubungan kalian..." Jisoo meletakkan secangkir espresso dihadapan Lisa. "Dia kesepian." sambungnya.
Lisa menggigit bibirnya, memikirkan ucapan Eonni-nya itu.
Tak lama kemudian, Jennie muncul dengan setelan Gentle Monster yang sudah menempel pada tubuhnya pagi ini.
Membuat Lisa menghancurkan lamunannya dan beralih menatap kekasihnya itu.
"Kau jadi datang ke acara itu? Apa kakimu sudah membaik?"
Tanya Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preuve d'amour (End)
Roman d'amourIt's a simple love about gxg. Dan yang sederhana itu bisa berubah menjadi rumit jika dituntut pembuktian. Jangan berharap pula, kau bisa dengan mudah menentukan hatimu berjalan kemana. Sekalipun kau sudah mendapatkannya, sejauh apakah kau mampu menj...