Get Well Soon, Lalice...

8.1K 991 198
                                    

Jennie menggenggam jemari Lisa dengan perasaan yang seolah tercabik-cabik.
Ia terus menciumi tangan Lisa yang saat ini terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Bagaimana mungkin ia sanggup melihat kekasihnya dalam keadaan seperti ini?

Mendengar Lisa mengeluh pusing saja, Jennie dengan sigap langsung merawatnya. Tak ingin sesuatu yang buruk apapun menimpa kekasihnya.

Saat mendengar kabar tentang Lisa, Jennie panik bukan kepalang.
Apa yang ditakutkannya itu akhirnya terjadi juga.

Semalam, Lisa ditemukan pingsan di ruang private room sebuah bar.
Ia jatuh tertelungkup dengan botol-botol Bourbon di sekelilingnya.

Lisa kalah dalam usahanya untuk berhenti mabuk.

Ia tak sanggup menahan rasa sakit yang mendera mentalnya, dan akhirnya menyentuh kembali minuman itu.

Pasca pembicaraannya dengan Kwon Jiyong, gadis jangkung itu semakin tak kuasa mengendalikan emosinya.

Beberapa fakta terungkap dari apa yang diutarakan oleh Oppanya itu.

Flashback On

"Bagaimana kabarmu, Lisa-yaa?"

Jiyong memulai percakapan sambil menyerahkan sekaleng coke pada Lisa.

Gadis itu agak sedikit bingung. Karna saat ini Jiyong sedang memegang gelas whiskey, namun malah memberikan minuman ringan itu pada Lisa.

"Jangan harap aku akan memberikanmu ini."
Ucap Jiyong saat ia tahu Lisa menatap gelas whiskey nya.

"Aku tahu kau sedang dalam pengobatan untuk tidak minum."

Lisa sedikit terhenyak dengan ucapan oppanya barusan.

"Darimana Oppa tahu?"

Menyesap sejenak whiskey nya, Jiyong memandang Lisa dengan tatapan sarat makna. "Lay adalah sahabatku..."

"Mwo?"

"Lebih tepatnya, dia juga detektif pribadiku."

Jiyong lantas menumpukkan lengannya diatas balkon sambil memandangi suasana malam kota Seoul, dari atas apartemennya ini.

"Ceritanya sangat panjang Lalisa. Tapi tujuanku menyewa Lay untuk menyelidiki kasus Seungri dan juga Sajjangnim."

Lisa mulai membuka kaleng coke nya sambil mendengarkan cerita dari Jiyong.

"Sebelum aku wamil, aku sudah was-was dengan tingkah laku Seungri yang kadang diluar batas. Dia berteman dengan banyak mafia. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu padahal karir kami sangat sukses. Sampai akhirnya aku terpaksa harus meninggalkan group untuk pergi wamil, lalu skandal Burning Sun itu akhirnya naik. Karna Lay juga pernah menjadi detektif pribadiku sewaktu aku terciduk Disp*tch, jadi aku menyewanya lagi untuk mengawasi kasus Seungri."

Jiyong menghentikan kalimatnya sejenak untuk meneguk whiskey nya.

"Dan perlu kau ketahui, dari hasil penyelidikan Lay, Seungri dan Sajjangnim tidak bersalah. Seungri yang ceroboh akhirnya dijebak oleh para mafia itu, dan Sajjangnim yang berusaha melindungi jadi ikut terseret. Jika kuceritakan secara detail, tidak akan cukup satu malam ini untuk kita bicara. Namun, dari kasus ini ada seseorang yang berusaha memanfaatkan keadaan ini..."

Seolah tahu tentang siapa orang yang dimaksud oleh Jiyong, Lisa menarik nafas panjangnya sejenak.

"Teddy..."

Dan menghembuskannya dengan kasar setelah mendengar bahwa dugaannya itu ternyata benar.

"Aku dan Teddy bisa dibilang seperti dewa di agency ini. Tapi itu hanya dalam membuat musik. Kami adalah dua bajingan yang tergabung menjadi kombinasi yang tepat, dan membuat karya di perusahaan ini terasa mahal. Apa kau setuju dengan itu, Lisa-yaa?"
Tanya Jiyong dengan lelucon khasnya.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang