Confused

8.6K 970 94
                                    

Don't forget to vote and comment ya...
Jgn jd sider 😫
Mari kita sama2 saling menghargai 😊
Spread love 🥰
Enjoy the story 😘
.
.

Suasana pagi hari di dorm Blackpink diawali dengan ketenangan.
Meski matahari mulai tampak memunculkan sinarnya, namun tubuh gadis jangkung yang terbaring diatas sofa ruang TV nyatanya tidak terpengaruh sedikitpun untuk beranjak bangun dari tidurnya.

Kaki panjangnya yang menjuntai melewati sofa pun menjadi sasaran kejahilan Kuma untuk menjilatinya.

"Eenghh...Kumaaa, stop!"
Bergerak sedikit karna merasa geli, Lalisa si pemilik kaki panjang tersebut hanya menggeliat kecil lalu menendang Kuma sampai anjing itu terjengkang ke belakang.

"Yaakk, Kumakuuu! LALISAAA!!!"
Suara Jennie menggelegar membuat Lalisa tersentak kaget. Dan dalam detik yang sama, gadis jangkung itu langsung terlonjak bangun dengan posisi duduk.

"Jennie!"

Lalisa menatap mata Jennie yang seolah menyala ingin menggoroknya hidup-hidup.
Ia menelan salivanya kuat-kuat dengan pandangan bergidik.

Kuma, langsung melompat kepada Jennie yang kini berjalan mendekat dengan tongkatnya.

"B-baby..."
Panggil Lalisa dengan ekspresi tegang. "...Kuma mengganggu tidurku. A-aku tidak sengaja menendangnya..."

"Dia ingin membangunkanmu, bukan mengganggumu!! Kau tidak lihat sekarang jam berapa? Ini sudah siang, pabo-yaa!!"

Lisa menghela nafasnya. Bangun tidur dengan perasaan kaget seperti itu, membuat jantungnya serasa hampir copot. Hampir saja ia menduga ada bom atom dari Korea Utara yang tidak sengaja mampir keatas gedung dorm mereka.

"Lagipula kenapa kau tidur di sofa, huh?" tanya Jennie sambil berjalan melewati Lisa, menuju dapur.

Lalisa mendelik bingung.
Apa dia amnesia?
Tanyanya dalam hati.

"Leeeooo! Oh my goooodd!"
Teriak Jennie tiba-tiba ketika sampai didepan counter kitchen.

Apalagi sekarang?
Lalisa meremas kepalanya.
"Ada apa lagi, baby?" tanya Lisa kemudian dengan suara tenang.

"Siapa yang melakukan ini?"
Jennie menunjuk kebawah counter, dimana terlihat Leo, kucing milik Lisa sedang menjilati sesuatu disana.
Lalisa memperhatikan arah telunjuk Jennie. Seketika ekspresinya kembali menegang.

"Siapa yang menumpahkan ramyeon disana, dan tidak membersihkannya?" pertanyaan Jennie memprovokasi, dengan tatapan mengintimidasi Lisa tentunya.

"I-itu..."
Lalisa merasa ingin bisu sesaat, agar ia memiliki alasan tepat untuk tidak menjawab pertanyaan Jennie.

"Ada apa? Kenapa gaduh sekali, hm?"
Belum sempat Lisa menjawab, muncul lah kakak tertua mereka; yang pagi ini entah mendapat ilham darimana sudah mandi dan berpenampilan sangat cantik.
Karna biasanya Jisoo tidak akan mungkin mandi sepagi ini. Ketika matanya terbuka dipagi hari, ia akan sibuk kembali dengan game nya. Ia hanya akan berhenti jika perutnya terasa lapar, atau ingin buang air.

"Lihatlah, Eonni... Kelakuan adikmu!" jawab Jennie sambil menunjuk kearah ramyeon yang tumpah tersebut. "Leeoo, andwae! Go away! Disguisting!" tambahnya kemudian memarahi si kucing buntal itu. (Please jangan bilang Lisa, dia pasti marah Leo dibilang kucing buntal ahahaha)

Jisoo hanya menggeleng lelah, lalu mengambil alat pembersih untuk menyingkirkan kotoran ramyeon tersebut.

"Aku semalam sangat lapar, J. Kau tidak ingin membuatkanku makanan. Lalu aku membuat ramyeon sendiri. Tapi aku mengacaukannya... Aku menumpahkannya. Aku bahkan belum memakannya sama sekali. Ramyeon itu tiba-tiba saja jatuh disana, membuatku kesalll!"
Jelas Lisa dengan bibir mengerucut.

Preuve d'amour (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang