Pink Sin

🌸🌸🌸

Happy reading

Naruto ※Masashi Kisimotho

Pairing Sasusaku and other

Sasuke masuk ke dalam rumah sakit, tetapi dia bingung kemana ayahnya pergi? Menemui pasien? Dokter? Atau apa?

•

Dan Sakura berjalan melewatinya.

Mereka tidak saling menyadari kalau saling melewati.

•

Fugaku bicara berdua dengan tsunade.

"selama ini aku memerintahkan Kakashi untuk mengawasi mu dan Sakura dan sekarang aku akan menjaga kalian."

"Dan ada satu lagi yang Kakashi laporkan padaku. Kau sakit keras."

"Kau tahu?"

"Tapi aku juga tidak tahu bagaimana ke depannya. Bolehkah kau mengizinkanku menjagamu untuk seterusnya?"

Tsunade terdiam sesaat.

dan menjawab "tidakk. Aku bisa mengurus diriku sendiri. "

Fugaku tidak menyerah, dia berusaha merayu Tsunade agar membiarkannya menjaganya.

Tsunade tetap berkeras "aku meminta mu untuk mengabaikan semua perkataan Sakura tadi dan biarkan aku tinggal bersama dengan Sakura berdua seperti biasanya."

"Aku mohon, tsuna. Tinggallah di rumahku. Biarkan aku menjagamu dan Sakura. Aku berjanji, jika kau setuju, tidak peduli bagaimana kondisimu, aku akan melakukan segalanya."

"Aku tidak akan memohon, segalanya akan berdasarkan keputusanmu," ujar Fugaku sambil menggenggam tangan tsunade.

Tsunade menarik tangannya dari genggaman Fugaku, "aku mohon pikirkan tawaran ku dan pikirkan juga Sakura ."

Dan hal itu membuat Tsunade bingung dengan keputusannya.

•

Setelah selesai bicara, fugaku pun langsung pergi .

Di luar dia bertemu dengan Sakura yang baru selesai Membeli kopi yang akan kembali ke kamar Ibunya.

"Paman datang lah lagi kalau tidak sibuk."

"Aku senang berjumpa dengan mu. Aku merasa seperti bertemu dengan ayahku."

"Aku juga senang bisa bertemu denganmu. Aku hanya punya seorang putra ceroboh, dan bisa bertemu dengan putri yang manis sepertimu sangat menyenangkan."

"Biar ku tebak, putra mu pasti pembuat masalah," tawa Sakura.

"Benar. Pembuat masalah besar," tawa Fugaku.

"Dia seumuran denganmu. Dan kau akan segera berjumpa dengannya."
usai berbincang, Fugaku dan Kakashi hendak pergi.

Tetapi, Sakura memanggilnya dan memberikan mereka kopi yang telah di belinya.

•

Sasuke masih berkeliling rumah sakit mencari ayahnya dan Kakashi.

Tiba tiba dia bertemu dengan ayahnya yang akan keluar dari pintu rumah sakit.

Fugaku jelas heran melihat sasuke di rumah sakit, dan bertanya" untuk apa kau kemari? Apa kau terluka?"

"Aku mengunjungi teman," bohong Sasuke.

"untuk apa Ayah ke sini?"

"Aku mengunjungi teman."

"Siapa?"

"Kau tidak perlu tahu."

"Kau mau pulang bersama dengan ayah."

"aku akan pulang sendiri."

Fugaku tidak memaksa dan langsung pulang.

※※※

Esok Hari

Sasuke sedang bermain basket bersama teman-temannya di lapangan.

•

Sakura dan Ino lewat di dekat sana, dia curhat mengenai ibunya yang masuk rumah sakit.

Lagi asyik-asyiknya curhat......

"JDUUUUUGGGG..........." kepala Sakura malah terkena lemparan bola basket yang di lempar oleh Sasuke.

Kali ini, Ino yang emosi, dia mengambil bola itu dan memarahi Sasuke.

Sasuke malah dengan cueknya meminta kembali bola itu.

Ino bertanya pendapat Sakura, "apa mau di kembalikan? "

Sakura menyuruh Ino untuk mengembalikan bola itu, "mungkin saja dia tidak sengaja."

Sasuke jelas heran melihat Sakura yang tidak melawan balik.

Sasuke menggoda Sakura dengan bertanya, "apa hari ini kau tidak membawa mulutmu? "

Sakura dengan ketus menjawab, "Aku bawa. Tapi aku tidak mau bicara,"

dan setelah itu dia langsung pergi.

Sasuke heran dibuatnya.

Ino masih ada di sana dan mengomel "kau dan teman-teman mu sepertinya baru belajar main basket."

"Setiap orang pasti pernah berbuat salah," jawab Uzumaki Naruto teman sasuke.

"Apa kau tidak pernah berbuat salah seumur hidupmu?"

"Salah atau sengaja?"

"Ooohh. Untuk apa sengaja?"

"Ya, mungkin ingin bicara dengan gadis muda tapi tidak berani!" sindir Ino.

"Jadi pakai cara kuno seperti ini."

"Muda? Hey, tante, kau terlalu banyak baca manga Jepang ya? Siapa yang mau bicara dengan 'gadis bule' sepertimu!"

Ino dan Naruto malah bertengkar.

Sasuke langsung menarik Naruto untuk lanjut bermain basket.

Dan Ino pun mengejar Sakura yang sudah pergi jauh.

to be continued