🌸

725 48 1
                                    

Happy reading








Naruto yang sudah tahu apa yang terjadi, kesal melihat sasuke yang malah mabuk-mabukkan.

"Harusnya kau melakukan sesuatu untuk membuktikan kalau kau tidak bersalah. Tapi, kau malah pesimis, mengganggap tidak akan ada yang percaya padamu."

"Kau percaya padaku?" tanya sasuke.

"Aku juga ingin percaya, tapi aku tidak bisa. Karena kau menyakiti orang-orang yang kau cintai."

"Benar! Terutama sakura dan ayahmu," timpal ino.

"Siapa yang bisa percaya padamu?"

Naruto langsung membekap mulut ino " tidak usah ikut campur."

Sasuke semakin marah karena naruto tidak percaya padanya.

"Aku akan menjadi penonton saja, dan jika kau butuh bantuan, aku akan membantu. Bagaimanapun kita adalah teman."

"Teman? Aku akan mengatasinya sendiri. Aku tidak mau teman menyusahkan sepertimu!" kata sasuke dan langsung membayar minumannya dan pergi.


Naruto pusing melihat kelakuan sasuke.

Sementara ino, dia mengomeli naruto yang tadi menghentikannya.

"Aku hanya ingin memarahi sasuke sampai dia bertobat."

Naruto menegaskan "aku hanya ingin menjelaskan masalah dulu dengan sasuke."

Ino menyindir naruto yang tadi bertingkah hebat dengan memarahi sasuke tapi sekarang malah memasang wajah murung. "Kenapa tadi kau memarahi dia??"

"Karena aku ingin dia bisa berpikir, bahwa rencana balas dendamnya hanya akan membuat kalah dan kehilangan."

"Hal yang akan di dapatkannya hanyalah kepuasan sebagai pengganti cinta, kepercayaan dan juga takdir hingga kebahagiaannya. Aku pikir, jika aku mengatakan hal ini, apa dia akan berpikir?"

"Tidak tahu. Mungkin harus tergantung amal dan karma. Jika sasuke ada sedikit kepekaan, seharusnya dia bisa sadar sendiri. Tapi yang aku tahu, kau sudah melakukan yang terbaik sebagai teman."

Naruto terhibur mendengar perkataan ino itu.


Ayame mengantar makanan untuk shion.

Tapi, makanan yang sebelumnya dia antarkan juga belum di makan oleh nya.

"sasuke masih belum kembali?" tanya shion.

"Belum," jawab ayame dengan ketus.

"nona kau tidak akan menyentuh makananmu?"

"Itu urusanku. Pergi saja kau kemana kau mau. Jangan ikut campur."

Ayame mengerti dan segera membawa makanan yang tidak di makan pergi sebelum shion mengamuk padanya.

Ponsel shion berbunyi, dia langsung mengangkatnya dan memanggil nama sasuke dengan riang.

"Sayang sekali, aku bukan sasuke," kata garra.

Wajah shion langsung berubah kesal dan bertanya "ada urusan apa kau menelponku??"

Aku mau membahas sesuatu.


Sasuke pulang ke rumah. Tapi, entah kenapa, dia sedikit ragu untuk masuk.

Pink SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang