🌸🌸🌸🌸

773 50 5
                                    

                     Happy reading










Garra sedang bekerja dan dia mendapat telepon dari shion.

Dia mengangkatnya dan dengan sinis menjawab "ahhh apa ini kau pasti salah menelpon."

"Aku menolpon mu untuk bertanya dimana sasuke."

"kalo kau mau tahu, kau telepon saja dia dan tanya. Kenapa menelponku?"

"Karena aku tidak bisa menghubunginya dan kau ada di perusahaan yang sama dengannya. Kau melihatnya? Atau......apa yang terjadi?"

"Aku tidak mau memberitahu mu,
tanya sendiri pada sasuke."

Shion tetap memaksa dan garra akhirnya memberitahu.

"Tapi kuberitahu secara langsung, aku akan menemuimu."

"Baiklah." Dan shion langsung mematikan teleponnya.

Sakura pergi ke rumah ino.

Ino merasa kasihan melihat sakura yang matanya membengkak karena terus menangis.

"Ino aku minta izin menginap malam ini di rumah mu yaa."

"Aku ingin sendiri, aku tidak ingin melihat wajah sasuke."

Ino setuju saja dan dia ikut sedih bersama dengan sakura.

"Kau pernah berpikir kalau sasuke tidak melakukannya?" tanya ino.

"Aku tidak berani berpikir. Aku takut akan kecewa lagi. aku sudah cukup terluka."

"Yang bisa ku lakukan hanyalah... membiarkannya pergi. Aku tidak ingin lebih kecewa lagi ino," tangis sakura pecah.

Ino mengerti perasaan sakura. Dia hanya bisa mendampinginya yang terus menangis.

Garra menemui shion yang di rawat di rumah sakit.

"apa kau sedang sakit???" tanya garra.

"Aku hanya kelelahan."

Garra menyindir "kau terlihat sehat dan tidak seperti orang sakit."

Shion pun langsung marah "jadi kau menyindirku berbohong."

Garra beralasan "aku kan hanya bercanda."

"Kelihatannya sasuke tidak menjagamu. Atau kau stress karena menjadi simpanan orang lain!"

"Jangan bicara buruk denganku!" marah shion.

"Kasih tahu aku, dimana sasuke??"

"Sasuke menggelapkan dana perusahaan dan di pecat."

"Tidak mungkin, sasuke bukanlah orang jahat."

"Dia itu orang jahat sampai bisa membuat mu melakukan hal seperti ini."

Shion marah mendengarnya "pergi kau kalo hanya mau menggangguku."

"Jika sasuke benar-benar baik, dia tidak akan menghancurkan perusahaan menghancurkan ayahnya sendiri."

"Bahkan ayahnya sendiri, dia bisa melakukannya. Dan apa kau tidak pernah berpikir kalau dia akan menyakiti mu juga?"

"sasuke tidak akan pernah menyakitiku!"

"kau terlalu percaya diri. berhati-hatilah kalo nanti kau terluka. Kau tahu, tidak ada yang lebih menyakitkan daripada di khianati orang yang kau cintai!" nasihat garra.

Pink SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang