🌸🌸🌸🌸🌸

723 44 0
                                    

                    Happy reading







Sasuke semakin emosi karena di tuduh menggelapkan uang perusahaan.

"tenang dulu sasuke, sekarang  mereka sedang menyelidiki apakah hal ini benar atau tidak."

Sasuke tidak terima karena merasa fugaku menuduhnya " itu artinya, ayah tidak percaya padaku."

Fugaku berulang kali menjelaskan "aku percaya pada mu, tapi aku harus bicara dengan bukti."

"Kau juga harus paham kalau ayah adalah pemimpin perusahaan dan  harus menyelidiki hal ini dengan adil dan seksama, bukan mempedulikan status ayah dan anak."

Tapi, sasuke terus keras kepala dan menuduh fugaku "ayah curiga padaku karena aku bukanlah anak kandung ayah kan."

"Kalau sakura yang berada di posisiku aku yakin ayah pasti tidak akan melakukan hal seperti ini."

Sakura langsung menegur sasuke " tidak perlu mencampur adukkan masalah pribadi dan pekerjaan."

Sasuke yang berpikiran sempit, tidak mau mendengarkan siapapun dan terus pada pendiriannya, pada pendapatnya sendiri.

"Kalau begitu Kau tidak usah datang bekerja sampai masalah ini clear."

Sasuke malah semakin marah .
Dan bukan hanya dengan fugaku, sasuke bertengkar.

Tapi juga pada garra. Sakura yang berusaha bersikap adil juga tidak lepas dari amarah sasuke.


Setelah sasuke pergi, fugaku mengajak bicara sakura, garra dan kakashi.

"Sakura dan garra aku minta kalian untuk menghandle pekerjaan sasuke selama dia tidak bekerja."

"Dan kalau ada masalah, bisa bertanya padaku atau kakashi. Mereka akan membantu pekerjaan sasuke sampai dia menemukan kebenaran dari masalah ini."

"Ayah, apa kau benar-benar mengira kalau sasuke yang melakukan ini?" tanya sakura.

"Aku ingin percaya pada nya. Tapi, agar jelas, kita harus menyelidiki hal ini. jadi kita bisa tahu yang terjadi. Bagaimana denganmu, saku? Apa kau berpikir sasuke melakukan hal ini?"

"Aku tidak yakin. Aku tidak tahu mengenai sasuke sama sekali. Orang yang di liputi amarah akan bersedia melakukan apapun untuk balas dendam, tanpa peduli apa itu benar atau salah."

"Aku juga berpikir sama sepertimu. Aku juga ingin percaya yang dia katakan. Tapi, aku tidak tahu apa ini rencananya atau tidak."

Garra menengahi, dengan membela sasuke.

Sasuke pergi ke makam ibunya.

Dia curhat pada ibunya "aku tidak melakukan hal itu. Tapi, ayah tidak percaya padaku dan menuduhku mencuri uang perusahaan.itu pasti karena aku tidak ada hubungan darah dengannya.

Garra menikmati kopi-nya. kakashi datang menghampirinya

"Apa rencanamu selanjutnya."

"Kenapa kau bertanya? Kau ingin tahu atau ingin membantu?"

"Keduanya. Karena kita berada dalam perahu yang sama. Dan... aku bisa mendapatkan uang."

"Jangan khawatir. Jika kau bekerja denganku, kau pasti akan mendapat uang yang besar."

Kakashi tersenyum. "Apa tujuanmu sampai bersedia memberikan uang besar padaku??"

Garra tersenyum dan memberitahu "aku akan menghancurkan hidup sasuke dan juga perusahaan paman. Jadi, apa kau akan mengadukanku pada paman?

"Hal itu tergantung, keuntungan apa yang akan ku dapatkan. Jika bagus, aku akan menutup mulutku dengan rapat."

Garra menawarkan "paman akan mendapatkan uang yang banyak, lebih daripada uang yang di dapatkannya selama bekerja dengan paman."

Kakashi tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat dengan garra. Mereka saling berjabatan.


Ino berada di restoran naruto dan menguping naruto yang sedang teleponan.

Mereka sedang menyelidiki siapa yang menyebarkan berita mengenai sasuke yang bukan anak kandung fugaku.

Sasuke datang ke restoran naruto dengan wajah muram.

Naruto heran melihatnya.

Garra menemui sakura dan memberikan dokumen rencana marketing.

Sambil memberikan dokumen itu, garra membahas mengenai masalah tadi. Dan dia berpura-pura khawatir dengan sasuke.

Sakura tidak ingin membahas masalah itu lebih lanjut dan lebih fokus untuk bekerja.


Sakura mendapat telepon dari ino yang melapor kalau sasuke ada di tempat naruto dan terlihat tertekan sampai minum-minum.

Sakura dengan dingin mengatakan "aku sudah tidak peduli."

Ino kaget mendengarnya "aku kira kalau kau masih akan bersikap baik pada sasuke, tapi ternyata kau benar-benar tidak peduli lagi pada nya."

Ino mengerti dan mengakhiri telepon.

Selesai bicara dengan sakura, ino bicara dengan naruto.

"Sakura tidak akan datang."

"Dia sangat kejam."

Ino tidak terima temannya di katai kejam, dan mengingatkan naruto "siapa yang duluan bersikap kejam."

Mereka saling berdebat dengan suara keras dan terdengar oleh sasuke.

"Jika dia tidak mau datang, tidak usah datang," kata sasuke dengan suara keras.

"Aku bisa sendiri."

"Naruto telelon shion saja."

"Tidakk.aku tidak butuh siapapun."


Sementara Garra

"apa kau tidak akan menemui sasuke??"

Sakura menegaskan "aku tidak mau datang dan ikut campur urusan nya lagi."

"Kau orang baik sakura." Puji garra

"Aku bukan orang baik atau apapun itu. tapi, aku sudah melihat orang yang menggunakan kemarahan dalam menjalani hidupnya dan apa yang di dapatkannya. Tidak ada kebahagiaan."

"Depresi dan juga tenggelam dalam kemarahan. Hidup manusia itu singkat. Kita bahkan tidak tahu kapan kita akan mati. Jika kita terus membalas dendam satu sama lain, lalu kapan hidup kita akan bahagia?"

Garra terdiam mendengarkan perkataan sakura.
















Jangan lupa tinggalkan voment💖💖

Pink SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang