🌸🌸🌸🌸

1.1K 81 0
                                    

Happy reading

Naruto ※Masashi Kisimotho

Pairing Sasusaku and other











Fugaku panik dan berteriak "Dokter ..Dokter!!"

Suster dan dokter segera datang dan meminta fugaku untuk menunggu di luar.

Mereka juga menutup tirai jendela hinggan Fugaku tidak bisa melihat ke dalam.

※※※

Ino dan Sakura mendengar tawaran pekerjaan yang di tawarkan oleh Garra.

"Sakura terima saja pekerjaan itu sepertinya pekerjaan menarik dan gajinya juga lumayan."saran ino

Sakura masih merasa bimbang "aku sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan segala hal yang terkait dengan Sasuke."

"Sasuke tidak pergi ke restoranku. Kalian tidak akan saling bertemu," ujar Garra langsung.

"Aku tertarik dengan tawaranmu. Tapi aku merasa tidak nyaman."

"Karena?"

"Karena...," belum sempat Sakura menjawab, ponselnya berbunyi.

Dari Fugaku dan mendengar apa yang di sampaikan Fugaku membuat wajah Sakura langsung memucat.

"apa yang terjadi?" Kata Ino.

Sakura menjelaskan "kondisi ibuku tidak baik dan aku harus segera ke rumah sakit sekarang".

Ino langsung menawarkan diri untuk menemani.

Garra yang mendengar apa yang terjadi pada ibu Sakura menawarkan diri untuk mengantarkan mereka.




Sasuke masih duduk sendirian di pinggir lapangan.

Shion dan Naruto mendekatinya.

Kebetulan, Naruto melihat Sakura yang terlihat terburu-buru bersama dengan Ino dan Garra.

Sasuke yang seolah mendapat firasat buruk, langsung pergi mengikuti mereka.


※※※


Dokter Kabuto keluar selesai memeriksa Tsunade dan memberikan kabar buruk.

"Kondisinya mendadak kritis."



Sakura baru sampai dan bertanya "bagaimana kondisi ibuku paman?"

Fugaku dengan berat hati memberitahu " dokter meminta kita untuk menyiapkan diri."

Sakura langsung menangis dan masuk ke kamar rawat ibunya.





Sasuke juga baru tiba dan melihat hal itu.

"Pembunuh!" umpat Ino begitu melihat Sasuke.

"Hey, bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi?" tanya Garra penasaran.

Sasuke jelas mendengar umpatan Ino, tapi dia diam saja dan tidak membalas.

"Segalanya terjadi karena temanmu," beritahu Ino

Sasuke berdiri diam di depan pintu.





"Sakura ibu memintamu untuk tinggal bersama paman Fugaku apa kau setuju."pinta tsunade

"ibu aku mohon jangan tinggal kan aku sendiri."tangis sakura pecah.

Sasuke tampak bersalah melihat hal tersebut.

"Ibu tidak bisa bersamamu lebih lama lagi. nulai dari sekarang, paman Fugaku akan menjaga dan merawatmu, sayang."

"Janji pada ibu kalau kau akan menyanyangi dan menghormati pamanmu seperti ayahmu sendiri. kau harus tinggal dengan paman Fugaku. Dapatkah kau berjanji pada ibu?"

dengan menangis sakura berkata"iya Ibu sakura berjanji akan mengikuti perkataan ibu."

Tsunade meminta pada Fugaku untuk menjaga putrinya, dan Fugaku menyanggupinya.

"Aku menyanyangimu, putriku," ujar Tsunade.

"Aku juga menyanyangi ibu" tangis Sakura.

"Aku mencintaimu, tsuna" batin Fugaku.



Melihat hal itu, membuat Sasuke teringat saat ibunya juga dalam kondisi kritis dan mencari ayahnya, tetapi ayahnya tidak juga tiba.

saat ibunya mengucapkan rasa sayangnya padanya, dan sebelum dia sempat membalasnya, ibunya sudah pergi untuk selamanya.

Tsunade dengan di kelilingi oleh orang-orang yang mencintainya, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.



Sakura Menangis histeris, menjerit di tinggal oleh ibunya.

Garra dan Ino melihat dari depan pintu dengan prihatin.

Lalu Sakura berbalik dan melihat ada Sasuke disana.


Langsung saja sasuke berbalik pergi, dan Garra mengejarnya.

Sakura juga mengejarnya "Sasuke......SASUKE! Berhenti!" teriak sakura

"Ibuku meninggal karena mu! Jika kau tidak ada, ibuku tidak akan meninggal seperti ini! Ibuku akan terus hidup dan melihatku wisuda. Ibuku akan melihatku lulus."

"Dan dia akan hidup lebih lama dari sekarang. Kau pembunuh! Pembunuh! Pembunuh! Sasuke kau pembunuh! Kenapa kau seperti ini?!" tangis Sakura dan terus memukuli tubuh Sasuke.

Sasuke hanya diam dan menerima semua pukulan tersebut. Tangannya terangkat, berniat memeluk sakura.

Tapi, dia sadar, dia lah penyebab tangis Sakura, dan karna itu, dia hanya berdiri diam dan membiarkan Sakura terus memukulinya.

Rasa bersalah merayapi hatinya.

Dan setelah pukulan Sakura terhenti.

Sasuke dengan menahan air matanya, pergi dari sana.

Ino langsung menghampiri Sakura dan memeluknya.


Fugaku menatap wajah Tsunade terakhir kalinya dan teringat semua kenangan manis mereka.

Dia mencium kening Tsubade dengan penuh kasih.

※※※


Sasuke pergi ke patung Malaikat ( itu adalah kuburan ibunya).

Dia meluapkan perasaannya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia meluapkan perasaannya di sana.

"Aku tidak bermaksud. Ibu, kau mengerti aku kan?" ujar Sasuke dengan jujur.

Dia sedih menyesali yang terjadi pada Tsunade.




























to be continued

Pink SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang