04

22.2K 996 6
                                    

Jangan lupa vote and comment🥺
___
"Abangnya super protektif? Gue jabanin"- jodoh Sela

✨✨✨

Seorang laki laki sedang fokus memandangi layar di depannya. Ia hanya memperhatikan gerak gerik seseorang dari layar komputernya.

Drrt drrt

Benda pipih merk terbaru bergetar di samping lengan laki laki itu.

"Gimana?",

"....",

"Bagus, pastikan ia jera", senyum devil terukir di wajah tampannya.

"....",

"15 menit lagi saya datang". Ia beranjak pergi dari ruang rahasianya.

•••

"Selaa, cepet ceritain. Gue udah gak sabar ini", Ceri menarik lengan Sela, tak sabar ingin mendengar cerita Sela.

"Lo sabaran dikit kek" Qila menasehati Ceri agar tak menarik narik tangan Sela.

"Iya iya, jadi tadi tu aku ketemu sama Adhim",

"HAH, SUMPAH!?", teriak Qila dan Ceri bersama dengan suara yang menggelegar.

"Sstt, kalian jangan gede gede suaranya",

"Ehh, iya maap. Terus terus, dia ngapain lu?",

"Ya kayak biasa, dia selalu nanyain kenapa aku nolak dia". Ceri dan Qila mengangguk paham.

"Lagian lu kenapa gak mau sama dia si Sel? Kan dia ganteng", ucap Ceri dan mendapat jitakan dari Qila.

"Heh, lu gatau apa, gosip si Adhim tu dah banyak banget. Dia terkenal playboy, terus suka minum minum gitu", balas Qila dengan suara yang tertahan, takut manusianya ada di dekat mereka.

"Lagian aku juga belum mau pacaran", jelas Sela.

"Mau lu pacaran atau enggak, lu tetep aja gak bakal pacaran, Sela". Ceri mengangguk membenarkan perkataan Qila.

"Betul tuh, yang ada kalo lo pacaran. Cowok lu harus siap siap masuk rumah sakit karena berhadapan sama abang lu", timpal Ceri.

"Yaa, makannya itu. Tapi aku beneran belum mau pacaran dulu."

•••

Bug!

"ANJING!"

BUG!

"MAAP ANJIR, KECEP-"

BUG! BUG!

"AKH, GUE MINTA MAAF WOI!"

BUG!

"AH! GUE BAKAL NGELAKUIN APAPUN! GUE MASIH MAU IDUP!"

"HAHAHA, apa anda yakin dengan ucapan anda?", ucap seorang laki laki sambil mendekatkan pisau silet ke wajah mulus seseorang yang terikat di depannya.

"Y-yaa, g-gue j-jan-ji. T-tolong leh-pas-kan gue", laki laki itu sudah tak berdaya di kursinya.

"Baiklah, lepaskan dia. Dan pastikan dia jauh dari gadis saya", ucapannya sangat lah menusuk. Para bawahannya merinding jika sudah melihat bos mereka berubah menjadi iblis yang kejam.

"Kamu sekarang aman sayang", gumam laki laki itu sambil berjalan memasuki mobilnya.

•••

"Muka lu kenapa Ron?", tanya Dimas pada Aron.

"Huh, lu pikir aja ni ya. Masa tadi gue disuruh push up di depan kelas sampai jam pelajaran tu dosen selese".

"Emang lu ngapain?",

"Gue cuma nanya doang sama tu dosen",

"Lo nanya apaan?", sambar Tyo.

"Bibir tu dosen kenapa kayak di oles sama cabe, itu doang", jawab Aron dengan tampang polosnya.

Dimas dan Tyo tertawa terbahak bahak mendengar cerita dari sahabatnya. Tak ada rasa kasian sedikit pun melihat Aron yang berkeringat dan terus meneguk minumannya.

"Anjing emang lu pada. Sahabat macam apa kalian?", ucap Aron dramatis.

"Najis najis", Tyo terus menyumpahi Aron yang mulai drama di depannya.

"Gue harus buat dia jera", tiba tiba atmosfir di sekitar Tyo dan Aron berubah menegangkan.

"Maksud lu, yang tadi sama Sela?", tanya Aron.

Dimas mengangguk tegas dengan pandangan tajam.

"Kami pasti bantu elu, tenang aje", ucap Tyo meyakinkan Dimas.

"Kita harus buat dia gak bisa jalan", Tyo memandang Aron tak percaya.

"Harus!", jawab Dimas menatap Aron yang matanya juga menajam.

"S-santai aja kali bro, chill", Tyo berusaha menenangkan kedua sahabatnya agar tak berbuat hal yang fatal.

Namun imbuhannya tak ditanggapi oleh mereka. Membuat Tyo menggeleng tak percaya.

"Apa cuma gue yang waras?", gumam Tyo pada dirinya sendiri.

TBC


Maaf ya kalau sedikit kasar dan kata kata yang tak enak di baca😊

Bodyguards [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang